Walau kondisi perekonomian masih melambat akibat pandemi, kinerja Bank Pembangunan daerah (BPD) masih tetap tumbuh. Direktur Eksekutif Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Wimran Ismaun mengatakan industri perbankan banyak mengalami penurunan kinerja keuangannya.
Namun demikian, berdasarkan data laporan keuangan BPD se-Indonesia sampai dengan Juni 2020 masih menunjukkan pertumbuhan.
"Di masa pandemi, banyak sektor merasakan dampaknya dan tidak terkecuali dengan BPD," kata Wimran saat menghadiri Penganugerahan Indonesia Best BPD Award 2020 yang dilaksanakan oleh Warta Ekonomi pada Jumat (27/11/2020).
Baca Juga: Indonesia Gagas Penguatan Ekonomi Halal di Forum IMT-GT
Lebih lanjut Wimran mengungkapkan kinerja BPD dapat dilihat dari berbagai indikator. Berdasarkan data perbankan Indonesia, per Agustus 2020 aset BPD telah mencapai Rp772,58 triliun. Angka ini meningkat 10,46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp699,.43 triliun.
Berikutnya kinerja kredit BPD di mana per Agustus 2020 mencapai Rp476,93 triliun atau tumbuh 7,14% dibandingkan posisi Agustus 2019 sebesar Rp445 triliun. Sementara itu, posisi DPK seluruh Indonesia pada Agsutus 2020 mencapai Rp625 triliun. Angka ini juga tumbuh 12% dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp557 triliun.
Wimran mengungkapkan sampai dengan posisi Oktober 2020, BPD terbagi tiga buku antara lain Buku I tiga BPD, Buku II 20 BPD, dan Buku III empat BPD. "Namun, kami targetkan sebelum akhir tahun seluruh BPD sudah masuk Buku II dan Buku III," ucapnya.
Ia pun berharap melalui penghargaan ini, seluruh BPD dapat meningkatkan kinerja bisnisnya, lebih mengembangkan inovasi produk, serta jasa yang dilakukan. Selain itu, BPD juga didorong untuk memperkuat sinergi dan integrasi bisnis agar dapat bekontribusi memajukan perekonomian di daerahnya masing-masing.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti