Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sri Mulyani Buka-bukaan Alasan Ngutang Terus: Ini Gara-gara Covid-19

Sri Mulyani Buka-bukaan Alasan Ngutang Terus: Ini Gara-gara Covid-19 Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (duduk tengah) bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (duduk kanan), Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo (duduk kiri), serta jajaran eselon Kementerian Keuangan lainnya, menunjukkan bukti penerimaan elektronik usai penyerahan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak 2019, di Kantor Pusat Dirjen Pajak di Jakarta, Selasa (10/3/2020). | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Utang pemerintah terus membengkak. Namun, utang ini harus dilakukan karena untuk memenuhi anggaran belanja yang berujung pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pun membeberkan alasan Indonesia memilih untuk berutang dengan lembaga keuangan dunia, seperti Bank Dunia atau IMF.

Hal ini dikarenakan kebutuhan biaya Indonesia cukup besar di mana pemasukan pendapatan tidak mencukupi. Apalagi kondisi pandemi Covid-19 yang membuat pemasukan negara dari pajak juga terkontraksi.

Baca Juga: Kebut Sejuta Rumah, Sri Mulyani Suntik Perumnas Rp650 Miliar

"Kita harus menjaga belanja, harus hemat, efisien, dan tidak boleh dikorupsi. Tapi kalau belanja dijaga tapi pemasukan tidak cukup kita harus berutang karena kebutuhan banyak. Ini gara-gara Covid-19," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Senin (30/11/2020).

Dia mengungkapkan utang ini untuk memperbaiki ekonomi Indonesia dari tekanan Covid-19. Di antaranya, pemerintah sudah menganggarkan kesehatan Rp97 triliun dan memberikan masyarakat perlindungan sosial.

"Apa itu perlindungan sosial? Masyarakat miskin yang diberikan pemerintah bantuan. Bisa uang maupun sembako kita kasih," katanya," bebernya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: