Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penolakan Rizieq Shihab: Dia Bukan Imam Besar Umat Islam, Hanya...

Penolakan Rizieq Shihab: Dia Bukan Imam Besar Umat Islam, Hanya... Habib Rizieq Shihab (HRS) (tengah) beserta keluarga tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). HRS beserta keluarga kembali ke tanah air setelah berada di Arab Saudi selama tiga tahun. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww. | Kredit Foto: Muhammad Iqbal/aww.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Massa Gerakan Pemersatu Bangsa (GPB) ikut menyatakan menolak kehadiran Muhammad Rizieq Shihab ke Kota Medan, Sumut. Penolakan ini disampaikan dalam bentuk aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Sumut jalan Imam Bonjol dan titik nol kota Medan di depan kantor pos besar, Selasa (1/12/2020) siang.

GPB menilai kehadiran Rizieq di Sumatera Utara berpotensi memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa. Tampak massa membawa sejumlah spanduk berisi foto Rizieq Shihab dan tulisan yang salah satunya menyoroti ucapan "jorok" Rizieq Shihab.

Baca Juga: Astaga! Rumah Mahfud MD Digeruduk Massa, Gara-Gara Rizieq Shihab?

Ustadz Khair Munthe yang menjadi salah satu orator menyatakan bahwa Rizieq Shihab bukanlah imam besar umat Islam, ia hanya imam besar ormas yang dibentuknya sendiri.

"Kalau ada masyarakat Kota Medan yang mengatakan bahwa Rizieq Shihab adalah imam besar umat Islam, saya tegaskan bahwa dia bukanlah imam besar umat Islam. Dia hanya imam besar buat kelompok mereka-mereka saja," ucapnya.

Ustadz Khair Munthe juga menegaskan apabila ada kelompok masyarakat yang memuji-muji dan mengagung-agungkan Rizieq Shihab agar waspada, jangan sampai pujian-pujian yang disampaikan lebih tinggi daripada kepada Allah SWT.

Dia meminta umat Islam waspada terhadap bentuk kesesatan berpikir yang sengaja dilakukan oleh oknum-oknum yang ingin membuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hancur.

"Hari ini di Indonesia, ada oknum-oknum yang ingin mengacaukan kedamaian sehingga terjadi kekacauan dan kericuhan di tengah-tengah masyarakat. Ini garis besar yang harus kita pahami," ujarnya.

Aksi massa Gerakan Pemersatu Bangsa ini diterima oleh Edward Zega, Anggota DPRD Sumut dari daerah pemilihan kepulauan Nias. Mantan Bupati Nias Utara ini menyatakan bahwa aspirasi ini akan diteruskan ke pimpinan DPRD dan pemerintah. Edward juga mengapresiasi aksi yang berjalan tertib dan tidak anarkis.

Aksi massa di DPRD Sumut dan tugu titik nol juga diwarnai pembakaran baliho bergambar Rizieq Shihab dengan ban bekas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: