Jaksa Agung Bilang Gak Ada Kecurangan, Nasib Trump di Ujung Tanduk
Trump, pada hari Minggu lalu dalam wawancara TV pertamanya pasca pemilihan, mengatakan kepada Fox News bahwa dia akan terus mengejar setiap peluang gugatan hukum yang tersedia.
"Pikiran saya tidak akan berubah dalam enam bulan," katanya melalui telepon, sambil menambahkan: "Ada kecurangan yang luar biasa di sini."
Dia juga melontarkan gagasan untuk memiliki penasihat khusus yang ditunjuk untuk menyelidiki pemilihan tersebut. Penasihat khusus apa pun harus atas persetujuan Barr.
Barr bukanlah pejabat senior AS pertama yang mendeklarasikan pemilu bebas dari gangguan.
Chris Krebs, yang mengepalai Badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur AS, dipecat bulan lalu setelah dia membantah klaim kecurangan oleh Trump. Pemilu 2020 "adalah yang paling aman dalam sejarah Amerika," katanya.
Pada hari Senin, pengacara Trump, Joe DiGenova, menuai kecaman setelah dia menyerukan kekerasan terhadap Krebs.
"Siapa saja yang mengira pemilu berjalan dengan baik," katanya pada podcast The Howie Carr Show, "seperti Krebs bodoh, yang dulunya adalah kepala keamanan siber, pria itu adalah orang tolol kelas A.
Ujaran itu dikecam pada hari Selasa kemarin secara keras oleh manajer sistem pemungutan suara di negara bagian Georgia.
Gabriel Sterling, seorang politisi partai Republik, mengatakan Trump harus bertanggung jawab atas setiap kekerasan yang diakibatkan oleh klaim kecurangan pemilu yang ia picu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: