Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dari Hiperseksual hingga Identitas Lain, Menerawang Pandangan Remaja Kristen Australia Soal Seks

Dari Hiperseksual hingga Identitas Lain, Menerawang Pandangan Remaja Kristen Australia Soal Seks Kredit Foto: Reuters

Setelah mendalami pengajaran Katolik, ia mulai menemukan pendiriannya.

"Kalau berbicara tentang seks sebelum nikah ... jika tidak mau berkomitmen seumur hidup, berarti Anda hanya menggunakan pasangan Anda untuk kesenangan pribadi," kata Rosario.

"Dan saya pikir sentimen ini berlaku juga kalau membicarakan masturbasi. Ketika melakukannya, saya merasa menggunakan tubuh sendiri untuk kesenangan pribadi. Jadi rasanya seperti tidak menghormati diri sendiri."

Apa kata agama tentang masturbasi?

Masturbasi adalah topik yang sering diperdebatkan dalam banyak ajaran agama, termasuk Kristen.

Menurut diaken Anglikan Dani Treweek, ada beberapa pandangan berbeda tentang masturbasi dalam kelompok keagamaan.

12935520-3x2-large.jpg?v=2

"Ada yang berpikir bahwa "Masturbasi hanyalah bentuk pembebasan fisik ... untuk mengeksplor identitas seksual pribadi," ada juga orang Kristen yang berpikir bahwa masturbasi itu tidak pernah lazim untuk dilakukan," katanya.

Rev Dr Treweek, yang meneliti tentang kelajangan dan kekristenan, mengatakan bahwa walaupun masturbasi adalah aktivitas yang dilakukan sendiri, masih ada pertimbangan etis di dalamnya.

"Yesus mengatakan di Matius 5 bahwa setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya," katanya.

Cintai pendosa, benci dosanya

Dari perspektif Kristen, Pendeta Dr Treweek mengatakan seks hanya masuk akal dalam konteks pernikahan, yaitu antara suami dan istri.

Tentu saja, tidak semua orang Kristen adalah heteroseksual.

Awal tahun ini, Paus Fransiskus menawarkan dukungannya terhadap pernikahan sipil sesama jenis, namun doktrin Katolik tradisional masih menyatakan bahwa pernikahan adalah antara pria dan wanita.

Dan di banyak komunitas Kristen konservatif, orang-orang yang diidentifikasi sebagai LGBTQIA + dihakimi masyarakat, dikucilkan, dan bahkan dianiaya.

Bagi aktris dan penulis berusia 27 tahun Gemma Bird Matheson, ajaran gereja tentang "queerness" membuatnya berpikir lebih jauh soal ini.

12935628-3x2-large.jpg?v=3

"Saya tumbuh dengan retorika [tentang] mencintai pendosa, dan membenci dosa," kenangnya.

"Bahwa ... jika Anda menemukan bahwa Anda seorang "queer", dalam segala hal, Anda tidak melakukan apapun terhadap itu."

Dia mengatakan, baru setelah pemungutan suara tentang kesetaraan pernikahan pada tahun 2017, dia menyadari identitas seksualitasnya sendiri.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: