Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menakar Seberapa Besar Efek Samping Vaksinasi dari Vaksin Corona

Menakar Seberapa Besar Efek Samping Vaksinasi dari Vaksin Corona Kredit Foto: Creative Commons

Untuk menjawab berbagai pertanyaan tersebut, ABC meminta penjelasan dari Direktur Pusat Penelitian & Pengawasan Imunisasi Nasional di Australia, Profesor Kristine Macartney.

"Kita harus realistis dan mengikuti prinsip bahwa vaksin akan diarahkan ke tempat yang paling membutuhkan," ujar Prof Kristine.

10956172-3x2-700x467.jpg

"Sebagai contoh, lihat AS dan Inggris, ada ribuan orang meninggal dan ratusan ribu lainnya terinfeksi setiap hari."

Menurutnya, sangat dimengerti bila warga Australia berharap agar vaksin segera diproduksi.

Ada 5.368 pertanyaan yang diterima ABC terkait dengan vaksin virus corona, berikut ini beberapa di antaranya:

Apakah kita akan diminta melakukan vaksinasi dengan menggunakan vaksin yang dipilih oleh negara yang dikunjungi?

Para pakar menjelaskan bahwa pertanyaan ini "terlalu spekulatif". Apakah melakukan vaksin berkali-kali akan lebih melindungi kita dari virus corona?

Jawabannya: "tidak diketahui, atau tidak dapat diketahui saat ini".

Apakah Anda memerlukan vaksin jika Anda sudah pernah tertular COVID?

"Kita tidak tahu berapa lama kekebalan tubuh seseorang bertahan setelah terjangkit COVID," kata direktur epidemiologi Doherty Institute Profesor Jodie McVernon.

"Kita tahu orang-orang yang pernah terinfeksi memberikan reaksi yang berbeda-beda," jelasnya.

Prof Jodie berkata, vaksinasi dilakukan untuk meningkatkan perlindungan pada populasi.

"Jadi meski sudah pernah terjangkit COVID, hal itu seharusnya tidak menghalangi Anda melakukan vaksinasi," katanya.

Apakah orang yang sudah divaksinasi masih bisa menyebarkan virus?

"Ini pertanyaan mendasar terkait vaksin yang belum diketahui jawabannya," kata Prof Jodie yang pakar uji coba vaksin.

"Orang bicara tentang 'herd immunity' [atau kekebalan kawanan] tapi kita tidak tahu apakah vaksin ini akan menghentikan infeksi," katanya.

Menurut dia, yang diketahui dalam uji coba adalah seberapa efektif vaksin ini secara klinis. Diujikan dengan membandingkan orang yang diberi vaksin dan yang tidak.

"Secara umum vaksin memiliki dua cara untuk mencegah seseorang sakit. Yaitu, dengan mencegah terjadinya infeksi atau menjadikan seseorang terinfeksi demi mencegah penyakit yang lebih parah."

Prof Jodie menjelaskan, dalam uji coba vaksin Astra-Zeneca di Inggris, setiap minggu pesertanya dites usap untuk melihat apakah mereka terinfeksi.

Hasil ujicoba Astra-Zeneca sedang dikembangkan vaksinnya bersama Oxford University dan diharapkan bisa dirilis dalam dua minggu ke depan.

Pemerintah Australia telah berkomitmen untuk mendapatkan 33,8 juta dosis dari vaksin buatan Astra-Zeneca ini.

Apakah vaksin yang beredar di Australia akan berbeda-beda?

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: