Sementara itu, Afriwandi, Direktur Human Capital Management PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, mengungkapkan, Telkom dalam perencanaan SDM (workforce planning) selalu merekrut anak-anak muda untuk menyesuaikan dengan kebutuhan kapabilitas baru. Menurunya, anak-anak muda itu merupakan modal Telkom untuk mencetak digital talent. Sekitar 58% atau 14.500 dari jumlah pegawai Telkom 25 ribu orang itu adalah pegawai berusia muda yang melek digital. Tahun 2020 ini, Telkom membutuhkan 1.000 talenta untuk digital platform dan digital service, dan sudah tercapai lebih dari 1.000 orang, tepatnya 1.064 orang.
Untuk menempa talenta muda ini, Telkom menginisiasi program pengembangan SDM yang terangkum dalam tiga pilar, yaitu Digital Culture and Transformation (Culture), Digital Talent (People), dan Digital Ready Organization (Organization). Afriwandi menambahkan, Telkom mendidik pegawainya berdasarkan nilai-nilai BUMN yang bertajuk AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).
“Telkom merancang Human Capital Development Plan yang kemudian dipraktikkan berdasarkanendekatan Personalized Integrated Learning Cycle, yang mencakup 70% experiential learning, 20% social learning, dan 10% formal learning. Program pelatihan dan pendidikan pegawai ini dirancang berjenjang dan terstruktur, dimulai pada tahapan pegawai fresh graduate, penyelia (supervisor) hingga kepala unit bisnis,” urai Afriwandi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil