Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dear Investor Pemula, Ternyata Semudah Ini Lho Cara Beli Saham!

Dear Investor Pemula, Ternyata Semudah Ini Lho Cara Beli Saham! Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga

Apa indikator yang dari saham bagus dan tidak?

Sebagai investor pemula, melihat saham perusahaan tersebut bagus atau tidak bisa dimulai dengan melihat suatu produk yang biasa digunakan sehari-hari. Sebagai contoh, ada perusahaan dari produk sabun yang dipakai, perusahaan telekomunikasi yang biasa dipakai hingga bank yang biasa digunakan. Perusahaan-perusahaan tersebut sudah terdaftar di bursa yang bisa dimiliki sahamnya.

Tetapi, bisa juga dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan yang produknya sebenarnya tidak kita gunakan. Apabila bagus, hal ini bisa menambah profit ke portofolio sang investor. Seperti perusahaan batu bara, minyak atau listrik yang memang laporan keuangannya baik.

Baca Juga: Ustadz Yusuf Mansur Kasih Rekomendasi Saham Lagi, Kali Ini Siapa Ya?

Lantas, faktor apa yang memengaruhi naik turunnya saham?

Faktor yang memengaruhi naik turunnya saham dalam jangka pendek itu cukup banyak. Pahamilah bahwa pasar saham itu tempat bertemunya banyak orang dalam satu waktu. Pertemuan antara si A yang ingin membeli saham dan si B yang ingin menjual saham dapat bertemu dalam satu waktu sehingga orang yang ingin membeli saham, harga sahamnya relatif naik, tetapi orang yang ingin menjual saham, harga sahamnya relatif akan turun.

Harus dipahami bahwa ini terjadi dalam jangka waktu yang cukup pendek. Selain itu, sentimen-sentimen seperti corona dan PSBB juga dapat memengaruhi pergerakan naik turunnya harga saham dalam jangka pendek. Sementara itu, dalam jangka panjang, naik turunnya harga saham dipengaruhi oleh kinerja perusahaan.

Untuk diketahui, ada dua tipe investor yaitu yang hobi jual-beli atau trader dan investasi jangka panjang. Tidak ada yang salah dengan kedua tipe investor ini, cukup pilih untuk menjadi investor seperti apa. Kalau memiliki banyak waktu luang, tak masalah untuk menjadi trader yang sibuk melihat pergerakkan saham. Tetapi, jika memilih untuk menjadi investor jangka panjang, maka harus bersabar dalam kurun waktu tertentu. Hal ini karena kita percaya akan kinerja perusahaan yang sahamnya kita beli.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: