Kredit Foto: BPPSDMP
Dedi pun menekankan peran Kostratani adalah sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring kemitraan.
"Kostratani juga sebagai pusat gerakan penumbuhan pengusaha pertanian milenial, pusat gerakan pendukung ekspor, pusat gerakan program utama Kementan," katanya.
Menurutnya, peran BPP tidak akan meningkat bila tidak disertai peran nyata serta dukungan penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pembangunan pertanian.
Baca Juga: Miliki Berbagai Keunggulan, Program YESS Jadikan P4S Tutung Pandang BDSP
"Penyuluh pertanian merupakan Kopasusnya pertanian. Maka penyuluh harus menjadi garda terdepan pertanian. Penyuluh adalah otaknya petani, maka penyuluh haruslah selalu meng-upgrade pendidikan dan pengetahuan. Mari kita bersama-sama tingkatkan pertumbuhan pertanian Indonesia melalui tiga fokus utama, yakni penyediakan pangan, kesejahteraan petani, dan peningkatkan ekspor," ujarnya.
Untuk itu, Kementan bertekad agar seluruh BPP di seluruh tanah air dilengkapi dengan internet of things. Maka, BPP harus dilengkapi oleh perangkat yang mendukung seperti PC, modem, dan sarana IT lainnya untuk mendukung kegiatan penyuluhan, pelatihan, serta pelaporan.
"Hari ini saya hadir disini untuk menyampaikan bantuan 73 sarana IT untuk penguatan BPP Kostratani di Provinsi Banten," tegas Dedi.
Menanggapi hadirnya Kostratani di Banten, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauchid menyampaikan apresiasi dengan tekad akan mendukung keberhasilan program Kostratani.
Dia pun mengajak seluruh penyuluh pertanian untuk mendukung Kostratani sebagai langkah nyata mewujudkan pembangunan pertanian di Indonesia. "Mari kita buktikan kinerja penyuluh pertanian melalui kerja nyata," ajak Agus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti