Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Main! Jika Go-jek dan Tokopedia Listing di Bursa, Yang Terjadi...

Bukan Main! Jika Go-jek dan Tokopedia Listing di Bursa, Yang Terjadi... Kredit Foto: Tokopedia
Warta Ekonomi, Jakarta -

JP Morgan memproyeksikan Indonesia akan mengalami booming ekonomi digital dan korporasi berbasis teknologi masa depan. Apalagi, Indonesia merupakan rumah dari 5 unicorn, seperti Go-jek hingga Tokopedia.

Dalam riset JP Morgan, Jakarta, Rabu (9/12/2020), diproyeksikan pasar bursa Indonesia akan terus tumbuh positif didorong oleh kegiatan ekonomi yang mulai pulih kembali, dengan dukungan stimulus pemerintah dan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja.

Baca Juga: Gokil Sih! Gegara Buang Duit ke Go-Jek, Investor Asing Langsung Berebut Beli Saham Telkom

Riset tersebut mengatakan, ekonomi internet Indonesia saat ini mempunyai kapasitas US$50 miliar. Angka ini setara dengan 5% dari PDB dan lebih dari 10% kapitalisasi pasar saham.

Apalagi, memiliki salah satu pertumbuhan tercepat di dunia. Saat ini, Indonesia merupakan rumah dari 5 unicorn (Gojek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, OVO) yang diyakini akan menjadi katalisator investasi sebagai the new economy.

"Kami percaya bahwa IPO teknologi di bursa lokal (BEI) akan menjadi katalisator jangka menengah utama bagi pasar Indonesia untuk berkembang dari pasar sentris ekonomi lama saat ini ke pasar yang lebih seimbang dengan eksposur ekonomi baru," kutip riset tersebut.

JP Morgan melihat 4 perusahaan teknologi swasta Indonesia teratas. Berdasarkan penilaiannya, jika Gojek US$10 miliar dan Tokopedia US$7,5 miliar melakukan listing di bursa, hal itu akan meningkatkan kapitalisasi pasar saham.

"Berdasarkan penggalangan dana terbaru mereka, mereka akan menempati peringkat 10 besar saham terbesar di Bursa Efek Indonesia," ujarnya.

JP Morgan mengatakan, jika banyak perusahaan teknologi melakukan IPO, akan ada ekosistem win-win secara keseluruhan. Bahkan, meningkatnya peserta tersebut akan memperbesar kapitalisasi pasar.

Ada juga, berpeluang peningkatan visibilitas dan mekanisme keluar bagi investor swasta. Serta, meningkatkan misi sosial di balik investasi, yaitu inklusi keuangan, pendidikan, perawatan kesehatan.

"Ada juga meningkatan akses institusi dan investor ritel ke perusahaan teknologi berkualitas dan meningkatkan FDI dan mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: