Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memastikan tidak akan mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle kabinet menyusul dua orang menteri di pemerintahan yang terjerat tindak pidana korupsi.
Partai yang dikomandoi Muhaimin Iskandar itu mengajak semua pihak untuk sabar menanti langkah Presiden.
"Jangan desak-desak reshuffle," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB, Daniel Djohan, di Jakarta, belum lama ini.
Baca Juga: Didesak Reshuffle, Pengamat: Jokowi Gagal Pilih Pembantu
Pernyataan ini merupakan reaksi PKB atas banyaknya saran kepada Presiden Jokowi untuk melakukan reshuffle setelah dua pembantunya, Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara dan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Edhy Prabowo ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan korupsi.
Daniel menegaskan, saat ini pemerintah perlu mendapatkan dukungan penuh untuk memimpin bangsa Indonesia yang saat ini sedang melawan pandemi Covid-19. Seandainya ada reshuffle, Daniel meminta semua pihak bersabar.
Anggota Komisi IV DPR itu yakin Presiden memiliki pilihan terbaik untuk mengisi dua kursi menteri yang kosong itu.
"Kita serahkan sepenuhnya saja ke Presiden Jokowi yang punya wewenang. Mungkin Presiden sedang menunggu momentum yang tepat," ujarnya.
Baca Juga: Dear Pak Jokowi Ayo Reshuffle! Jika Tidak, Kabinet Akan Pincang!
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB, Faisol Reza. Mantan Aktivis 98 ini yakin, Presiden akan melakukan evaluasi secara reguler. "Pasti beliau akan menentukan langkah yang terbaik buat bangsa ini," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo