Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Resmikan Kilang Langit Biru Cilacap dan Kerja Sama Proyek Strategis

Pertamina Resmikan Kilang Langit Biru Cilacap dan Kerja Sama Proyek Strategis Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tepat di Hari Ulang Tahun ke-63, Pertamina memberikan kado spesial bagi Indonesia berupa peresmian Kilang Langit Biru Cilacap (KLBC) dan peneguhan kesepakatan untuk pengembangan batu bara menjadi DME.

Pada kesempatan ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dan CEO Kilang Pertamina Internasional Ignatius Tallulembang berkesempatan meresmikan Kilang Langit Biru Cilacap (KLBC) secara virtual pada Kamis (10/12/2020). KLBC yang telah beroperasi selama setahun sejak Oktober 2019 ini menjadi kado Pertamina untuk Indonesia dalam hal kemandirian energi.

Arifin pun mengapresiasi langkah Pertamina yang telah menuntaskan PLBC dan telah mengintegrasikan operasionalnya dengan Kilang Cilacap selama lebih dari satu tahun. Kilang Cilacap merupakan salah satu kilang besar Pertamina yang berperan dalam menjaga swasembada dan kemandirian energi nasional yang menjadi harapan masyarakat dan Pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Kado HUT ke-63, SPBU Listrik Komersial Pertama Pertamina Mulai Beroperasi Hari Ini

"Selamat kepada Pertamina yang telah berhasil menyelesaikan PLBC dengan sukses dan bertepatan dengan HUT ke-63. Semoga makin jaya dan terus menjadi motor penggerak dalam pemenuhan energi di Indonesia hingga ke masa depan," kata Arifin, Jumat (11/12/2020).

Sementara itu, Nicke Widyawati mengatakan bahwa sejak beroperasinya KLBC, kemampuan produksi Pertamax RON 92 di Kilang Cilacap meningkat signifikan sehingga dapat mengurangi impor dan berdampak pada defisit neraca perdagangan. Kualitas produk yang dihasilkan pun bagus karena sudah sesuai standar Euro 4. 

Selama masa pengerjaannya, proyek ini telah membuka lapangan kerja baik langsung maupun tidak langsung bagi sekitar 3.000 pekerja yang 70% di antaranya pekerja lokal Cilacap. Selain itu berdasarkan data BPS, proyek ini menyumbang peningkatan GDP sebesar 0,12%

"Pertamina terus berkomitmen untuk jadi lokomotif perekonomian nasional melalui implementasi TKDN proyek-proyek yang dikerjakan saat ini. Khusus untuk KLBC ini, TKDN-nya mencapai 41,5% atau melebihi target sebesar 30%. Proyek ini juga menciptakan multiplier effect yang telah dirasakan masyarakat. Sehingga manfaat proyek tidak hanya dirasakan Pertamina tapi juga negara," kata Nicke, Jumat (11/12/2020).

Pada kesempatan yang sama, Pertamina juga melakukan peneguhan kesepakatan dengan PT Bukit Asam dan Air Product terkait dengan pengembangan batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME). DME yang dihasilkan ini kemudian digunakan sebagai bahan bakar pengganti LPG.

Peneguhan kesepakatan ini merupakan lanjutan dari kerja sama yang sudah dilakukan sebelumnya sejak 2018. Ketiga pihak sepakat program ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi impor LPG dan memberikan nilai tambah bagi batu bara yang sumber dayanya terdapat banyak di Indonesia.

"Kerja sama ini sejalan dengan strategi pemerintah untuk memanfaatkan surplus batu  bara yang cadangannya mencukupi untuk 60 tahun ke depan, sekaligus untuk membantu mengurangi defisit neraca perdagangan. Bagi Pertamina, dengan infrastruktur hilir yang dimiliki saat ini dan tidak banyaknya modifikasi teknis, kami optimis program konversi ini akan berhasil dijalankan," tuturnya.

Baca Juga: Tren Energi Terbarukan Meningkat, PLN Persiapkan Industri Batu Baterai

Optimisme yang sama juga datang dari CEO Air Product Inc Seifi Ghasemi. "Kami bangga dapat menjalankan kesepakatan ini untuk membangun fasilitas konversi batu bara ke DME. Kami percaya Indonesia di masa depan akan menjadi negara yang besar dan kami siap bekerja sama dan berinvestasi di Indonesia," tutur Nicke.

Demikian juga seperti yang disampaikan CEO PTBA Arviyan Arifin. Menurutnya, sejak kesepakatan ditandatangani pada 2018, ketiga pihak telah melakukan sejumlah diskusi dan studi hingga saat ini untuk memastikan bahwa proyek ini dapat terlaksana sesuai rencana.

"Diharapkan ini dapat menjadi awal yang bagus untuk ketahanan energi dan dapat mendorong perusahaan lain untuk melakukan hal yang sama dalam mendukung strategi pemerintah," kata Arviyan, Jumat (11/12/2020).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: