Arus modal asing (capital outflow) keluar Rp1,33 triliun sejak 7-10 Desember 2020, menurut Bank Indonesia. Investor nonresiden pasar domestik menjual neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) juga saham.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, jual neto nonresiden di pasar SBN sebesar Rp960 miliar. Sementara untuk jual neto di pasar saham sebesar Rp370 miliar.
"Berdasarkan data transaksi 7–10 Desember 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp1,33 triliun, dengan jual neto di pasar SBN sebesar Rp0,96 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp0,37 triliun," papar Erwin di Jakarta, Minggu (13/12/2020).
Baca Juga: Budiman Sudjatmiko: Perbaikan Data di Kementan Top!
Baca Juga: Begini Penjelasan Kemenkes Soal Harga Vaksin
Sedangkan, berdasarkan data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto sebesar Rp143,76 triliun.
Sementara itu, premi Credit Default Swaps (CDS) Indonesia lima tahun naik ke 67,53 basis poin (bps) per 10 Desember 2020 dari 66,31 bps per 4 Desember 2020. CDS merupakan indikator yang sering digunakan dalam mengukur risiko suatu negara.
Adapun rupiah ditutup pada level Rp14.090 per dolar Amerika Serikat (USD) dengan Yield SBN 10 tahun naik ke level 6,17%. Indeks Dolar (DXY) tercatat menguat ke level 90,82, sedangkan Yield US Treasury (UST) Note 10 tahun turun ke level 0,906%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: