Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perjanjian IM-PTA, Peluang Sawit Indonesia Kuasai Pasar Afrika

Perjanjian IM-PTA, Peluang Sawit Indonesia Kuasai Pasar Afrika Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meskipun kegiatan ekspor-impor berlangsung setiap tahunnya, namun untuk pertama kalinya, Indonesia menandatangani kerja sama dengan negara kawasan Afrika dalam Persetujuan Perdagangan Preferensial Indonesia–Mozambik (Indonesia-Mozambique Preferential Trade Agreement/IM-PTA).

Tujuan dijalinnya kerja sama ini yakni untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia melalui Mozambik yang diharapkan dapat menjadi hub ekspor Indonesia untuk menembus pasar kawasan Afrika bagian selatan dan timur.

Menteri Perdagangan RI, Agus Suparmanto mengatakan, "IM-PTA merupakan tonggak sejarah bagi kedua negara karena merupakan perjanjian dagang pertama bagi Indonesia dengan negara di kawasan Afrika dan merupakan perjanjian pertama Mozambik dengan negara di Kawasan Asia. Perjanjian ini diharapkan dapat menjadi pijakan awal untuk terus membuka akses pasar dengan negara-negara lain di Afrika, sekaligus mendorong minat pelaku usaha Indonesia untuk berdagang dan berinvestasi dengan Afrika."

Baca Juga: Industri Minyak Nabati Dukung Penerapan Tarif Pungutan Ekspor Sawit

Lebih lanjut Agus menjelaskan, melalui perjanjian tersebut, Indonesia mendapatkan penurunan tarif bea masuk dari Mozambik terhadap 217 produk Indonesia, di antaranya minyak sawit, produk karet, kertas, tekstil dan produk tekstil, furnitur, kendaraan bermotor, produk perikanan, obat dan peralatan medis, rempah-rempah, kopi, teh, serta makanan dan minuman olahan lainnya.

Untuk feedback-nya, Indonesia memberikan penurunan tarif untuk 242 produk kepada Mozambik, di antaranya kapas, kacang-kacangan, biji bunga matahari, bijih aluminium, kopi, produk perikanan, serta sayur dan buah-buahan.

Beberapa produk ekspor utama Indonesia ke Mozambik yang diproyeksikan akan mengalami peningkatan volume dan nilai ekspor yang signifikan, yakni minyak kelapa sawit, sabun, asam lemak untuk industri, dan bahan aktif permukaan organik (organic surface-active preparations).

Melalui IM-PTA, Indonesia mendapatkan preferensi bea masuk yang semula 2,5 persen menjadi 0 persen untuk produk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan dari 20 persen menjadi 7,5 persen untuk produk minyak sawit olahan (refined palm oil).

"Khusus untuk produk minyak kelapa sawit dan turunannya, Indonesia akan sangat berpeluang meningkatkan pangsa pasar produk ini," ujar Agus.

Perjanjian dagang dengan Mozambik ini diproyeksi akan dapat meningkatkan ekspor Indonesia dalam lima tahun ke depan dari US$129,71 juta (atau sekitar Rp1,83 triliun) pada 2019 menjadi US$257 juta (atau sekitar Rp3,63 triliun) pada 2025.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: