Layakkah RI Buka Hubungan dengan Israel? Pengamat Timteng Buka Suara
Beberapa hari terakhir muncul kabar Indonesia dan Israel sedang melakukan pembicaraan untuk menjajaki normalisasi hubungan kedua negara. Klaim itu disampaikan sejumlah sumber diplomatik Israel, termasuk Menteri Intelijen Eli Cohen yang dibocorkan oleh tiga media Israel, yakni Yediot Ahronot, Jerusalem Post, dan Times of Israel.
Namun, diwawancarai hari Selasa 15 Desember Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, Selasa (15/12/2020), membantah adanya pembicaraan ke arah normalisasi hubungan Israel.
Baca Juga: DPR Ingin Indonesia Berhubungan Baik dengan Israel?
"Saya tidak bisa merespons karena tidak ada pembicaraan. Kemlu (Kementerian Luar Negeri) sejauh saya yang ketahui tidak melakukan pembicaraan mengenai hal ini. Saya tidak bisa mengonfirmasi karena sejauh yang saya pahami dan saya ketahui, secara faktanya tidak ada komunikasi antara Kementerian Luar Negeri dengan pihak Israel," tegas Faizasyah.
Faizasyah menambahkan, yang lebih tepat menjelaskan mengenai isu tersebut adalah sumber dari Israel. Menurutnya, pihak Israel yang mesti menjelaskan kalau memang benar mereka berbicara dengan pihak mana pun di Indonesia.
Menurut Faizasyah, sesuai amanat konstitusi yang menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan digarisbawahi kembali oleh Presiden Soekarno dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika pada 1955 bahwa salah satu utang kita adalah mengenai wilayah Palestina yang masih diduduki oleh Israel.
Karena itu, lanjutnya, Indonesia harus berupaya untuk memastikan Palestina mendapatkan haknya untuk merdeka dan berdaulat. Itulah sebabnya Indonesia dan banyak negara lain senantiasa mengupaya tercapainya solusi dua negara untuk menyelesaikan isu Palestina ini.
Faizasyah menolak berspekulasi tentang adanya kemungkinan tekanan dari Amerika agar Indonesia menormalisasi hubungan dengan Israel. Tapi dia menegaskan kembali politik luar negeri Indonesia yang senantiasa mengutamakan kepentingan nasional dan mempertimbangkan faktor-faktor di dalam negeri.
Faizasyah juga menolak mengomentari soal diaktifkannya “calling visa” bagi Israel. Ia menyarankan VOA untuk menanyakan hal itu pada Direktorat Jendral Imigrasi. Ia mengatakan Kementerian Luar Negeri pada masa pandemi Covid-19 ini memusatkan perhatian untuk membuka koridor perjalanan bisnis dengan negara-negara yang penting dan memiliki hubungan ekonomi erat dengan Indonesia.
Dalam waktu ke depan pemerintah juga akan mempertimbangkan untuk dibukanya kembali kunjungan wisata bagi para pelancong asing. Tetapi ia tidak merinci apakah hal itu mencakup bagi warga Israel.
Pengamat Nilai Belum Perlu Jalin Hubungan dengan Israel
Dihubungi terpisah, pengamat Timur Tengah dari Lembaga Ilmu Politik Indonesia (LIPI) Hamdan Basyar menjelaskan saat ini belum perlu bagi Indonesia menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto