Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukti Jaminan Kesehatan yang Merata, Peserta BPJS Kesehatan Perlu Ditingkatkan

Bukti Jaminan Kesehatan yang Merata, Peserta BPJS Kesehatan Perlu Ditingkatkan Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sudah berjalan selama enam tahun sejak 2014 dan telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia. Namun, penyelenggaraan JKN sejak awal pembentukan hingga kini masih menyisakan pekerjaan rumah bagi pemerintah, menurut Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, DrPH, pada ajang penghargaan Novartis Press Award (NPA) 2020 siang ini.

Hasbullah menyampaikan, perbaikan demi perbaikan sudah dilakukan, tetapi terdapat sejumlah tantangan dan permasalahan yang masih harus dibenahi. Salah satunya adalah pengoptimalan ekosistem big data dalam memonitoring aktivitas kesehatan peserta BPJS Kesehatan.

Baca Juga: Tingkatkan Kepesertaan, BPJS Kesehatan Integrasi Data dengan Kemenaker

"Selain itu, pembiayaan kesehatan yang berkelanjutan harus menjadi fokus utama, dan ini dapat direalisasikan dengan meningkatkan jumlah kepersertaan BPJS kesehatan," jelas Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, DrPH, Ketua Asosiasi Ekonomi Kesehatan Indonesia (InaHEA), sekaligus Ketua Kegiatan Finansial Kesehatan Indonesia pada organisasi konsultasi Thinkwell, Rabu (16/12/2020).

Novartis Press Award yang digagas oleh Novartis Indonesia merupakan sebuah penghargaan kepada para jurnalis atas upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai isu terkini dalam sektor kesehatan, termasuk sistem pelayanan kesehatan dan pelaksanaan program JKN di Indonesia, melalui pemberitaan yang berimbang, mendalam, dan komprehensif.

Hanum Yahya, Country Head of Public Affairs, Communications & Patient Advocacy Novartis Indonesia, mengatakan, sejalan dengan tujuan Novartis, re-imagine medicine, inisiatif ini adalah bagian dari program giving more to society sebagai bentuk komitmen Novartis dalam upaya turut meningkatkan sistem kesehatan di Indonesia melalui pemberitaan yang berimbang, mendalam, dan komprehensif yang dapat memicu dialog multi-stakeholder.

Hanum melanjutkan, "Kami sangat antusias dan gembira melihat respons para jurnalis terhadap Novartis Press Award. Pada penyelenggaraan perdana di tahun 2020 ini, berhasil terkumpul 91 artikel yang telah dipublikasikan, terdiri dari pemberitaan media cetak, daring, dan video dari seluruh Indonesia."

Menurut Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, DrPH dalam pemaparannya, jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan perlu ditingkatkan dengan berbagai upaya oleh Dewan Pengawas BPJS, dan harus menjadi prioritas utama karena dapat memastikan jaminan kesehatan yang merata dan mencapai seratus persen peserta.

Di kesempatan yang sama, Athia Yumna, Wakil Direktur Bidang Penelitian dan Penjangkauan, The SMERU Research Institute, menyatakan apresiasinya atas diselenggarakannya kompetisi NPA 2020 dan mendukung lomba jurnalistik serupa dapat diadakan secara berkala oleh institusi lainnya.

"Kompetisi jurnalistik seperti NPA ini sangat baik untuk diadakan secara berkala sebagai langkah untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi berkualitas mengenai isu-isu dalam penyelenggaraan program JKN, seperti upaya pembiayaan kesehatan yang berkelanjutan dan strategi pemanfaatan Big Data," papar Athia.

Novartis Press Award 2020 berlangsung dari tanggal 23 Juli sampai dengan 13 November 2020 dengan jumlah pemberitaan yang masuk dan dijurikan sebanyak 91 artikel yang telah dipublikasi. Adapun dewan juri dalam kompetisi ini terdiri dari ahli kesehatan masyarakat dan ekonomi kesehatan, Prof. Dr. Hasbullah Thabrany, MPH, drPH; wartawan senior, Evi Mariani; dan praktisi industri farmasi, dr. Rosalina Saleh.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: