Kredit Foto: Youtube Amien Rais
Politikus senior yang juga pendiri Partai Ummat, Amien Rais, meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak lagi melakukan politik pecah-belah bangsa. Bahkan, ia memberikan pilihan untuk Jokowi mundur sebagai presiden atau melakukan rekonstruksi ulang negara.
Baca Juga: Nggak Ada Angin Nggak Ada Hujan, Amien Rais Desak Jokowi Mundur, Kalau Tidak..
Terkait itu, politikus Ferdinand Hutahaean mengingatkan soal posisi Amien Rais saat ini. "Hahaha Mundur? Rekonstruksi negara? Bapak ini apa lupa, di zaman dialah UUD 1945 diamandemen hingga mengubah banyak tatanan bernegara kita," cuitnya seperti dilihat dalam akun Twitter pribadinya di Jakarta, Jumat (18/12/2020).
Baca Juga: Bukan Cuma Dipuji Rakyat, Langkah Berani Jokowi Gratiskan Vaksin Disanjung Orang DPD
"Pak, enggak usah ancam-ancam gitu deh, Anda sekarang bukan siapa-siapa. Coba uji kemampuan mundurin kepala desa, pasti tak mampu," lanjut Ferdinand.
Lanjutnya, ia juga mengomentari soal pernyataan Amien Rais yang meminta pihak kepolisian untuk membebaskan Habib Rizieq Shihab dan membangun stabilitas nasional.
"Semakin lucu orang-orang ini. Stabilitas nasional justru terganggu oleh aktivitas MRS dan ormasnya. Masak yang begini mau diajak membangun stabilitas? Logikanya bagamana itu? Kenapa Amien Rais tidak meminta MRS mengakui pemerintah, taat hukum, dan mengamalkan Pancasila sebagai WNI?" jelasnya.
Sebelumnya, Amien Rais getol membela Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Bahkan, Amien bersama sejumlah tokoh bersedia menjadi penjamin agar Habib Rizieq dilepaskan dari tahanan. Adakah kaitannya dengan 2024?
Menurut Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Research and Analysis (SUDRA) Fadhli Harahab langkah Amien Rais tersebut dinilainya memiliki agenda politik, setidaknya untuk menyongsong 2024.
Menurut Fadhli, publik tak perlu putar otak berlebihan untuk melihat kiprah Amien Rais saat ini. "Dia sekarang mendirikan Partai Ummat , tokoh oposisi di barisan pemerintahan Jokowi. Ya anggap saja lagi mencoba peruntungan di 2024," ujarnya.
Baca Juga: Nggak Ada Angin Nggak Ada Hujan, Amien Rais Desak Jokowi Mundur, Kalau Tidak..
Fadhli menuturkan, untuk menilai sepak terjang seorang tokoh politik tak bisa dilihat dari 'panggung depan'. Menurutnya, publik harus melihat secara bebas dari kacamata kepentingan politik dan dinamika politik yang berkembang.
Menurut dia, siapa pun akan dibela Amien Rais asal mereka sejalan dengan langkah politiknya. Dan, jika Amien tak berkepentingan di 2024, setidaknya figur yang didukungnya bisa moncer di panggung politik.
"Ya walaupun 'tesisnya' nggak selalu tepat. Prabowo misalnya, dia (Amien Rais) dukung kalah terus. Nah, mungkin sekarang Amien mau dorong Rizieq Shihab ke pentas nasional karena ada momentum," kata analis sosial politik asal UIN Jakarta ini.
Lebih lanjut Fadhli mengatakan, soal siapa yang diuntungkan dari pembelaan Amien kepada Rizieq, salah satunya partai yang baru didirikannya tersebut. Ia melihat ceruk pemilih Islam saat ini menguntungkan bagi figur-figur tertentu.
"Di sinilah tabiat politik Amien keluar. Boleh jadi dia sedang menyiapkan skema menduetkan figur pilihannya dengan Rizieq atau figur yang didukung Rizieq. Karena 2024, boleh jadi Amien sudah tak main bareng lagi sama Pak Prabowo. Dia lagi mantau figur alternatif," ujar dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil