Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Syariah Indonesia Diharap Percepat Pemulihan Ekonomi

Bank Syariah Indonesia Diharap Percepat Pemulihan Ekonomi Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily, mendukung penuh hadirnya Bank Syariah Indonesia untuk memperkuat industri perbankan syariah Indonesia.

Menurut Ace, penggabungan ketiga bank ini diharapkan dapat memperkuat perekonomian nasional. Politikus Golkar ini menyebut peran dan kontribusi PT Bank Syariah Indonesia Tbk sangat ditunggu, apalagi dalam upaya melakukan pemulihan ekonomi pascapandemi.

Baca Juga: Milenial Bakal Jadi Kekuatan Bank Syariah Indonesia

"Sudah saatnya potensi ekonomi umat Islam disatukan dalam satu kekuatan ekonomi agar kita dapat segera memulihkan perekonomian di saat pandemi dan pascapandemi," kata Ace dalam keterangannya, Senin (21/12/2020).

Ace menilai, langkah merger bank-bank syariah yang bernaung dalam Bank Himbara dengan membentuk Bank Syariah Indonesia merupakan langkah yang tepat. Menurutnya, merger bank Himbara Syariah ke dalam satu bank syariah akan membuat Bank Syariah Indonesia menjadi bank syariah terbesar di Indonesia.

Nantinya, Bank Syariah Indonesia akan mampu memiliki jangkauan pasar yang lebih besar kepada masyarakat Indonesia. Luasnya daya jangkau bank ini akan membantu upaya pemerintah menaikkan tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat, khususnya dalam hal keuangan syariah.

"Merger ini menjadikan Bank Syariah Indonesia ini akan menjadi bank syariah yang terbesar di Indonesia, disertai dengan modal yang besar pula, memiliki jangkauan pasar yang lebih besar kepada masyarakat muslim Indonesia, sehingga diharapkan dapat melayani gairah masyarakat muslim Indonesia untuk mempercayakan layanan perbankannya ke Bank Syariah Indonesia," katanya.

Layanan perbankan syariah dengan cakupan modal besar dan sasaran yang lebih merata, lanjut Ace, diharap juga diikuti dengan langkah mobilisasi dan investasi tabungan untuk pembangunan perekonomian dengan cara yang adil. Apabila hal tersebut terjadi, keuntungan yang adil dapat dijamin bagi semua pihak.

Menurut Ace, mobilisasi investasi syariah yang adil merupakan hal penting karena Islam secara tegas melarang penimbunan tabungan dan menganjurkan penggunaan sumber dana secara produktif dalam rangka mencapai tujuan sosial-ekonomi Islam.

"Dalam hal ini, bank syariah melakukannya tidak dengan prinsip bunga (riba), melainkan dengan prinsip-prinsip yang sesuai dengan syariat Islam, terutama mudharabah (bagi hasil) dan wadiah (titipan)," kata Ace.

Ace menuturkan, keberadaan Bank Syariah Indonesia tentu juga harus diiringi dengan layanan yang lebih merata dan memanfaatkan IT atau teknologi digital. Dengan demikian, hal ini akan mempermudah Bank Syariah Indonesia dalam memberikan layanan kepada masyarakat.

"Bank Syariah Indonesia harus menjadi pioneer terdepan dalam menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam memobilisasi investasi keuangan, serta berkontribusi membangun bangsa Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim," tutur Ace.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: