Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Milenial Bakal Jadi Kekuatan Bank Syariah Indonesia

Milenial Bakal Jadi Kekuatan Bank Syariah Indonesia Kredit Foto: Dok. BGR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai pusat Ekonomi Syariah dunia, pemerintah, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan penggabungan (merger) tiga Bank Syariah BUMN, yaitu BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri.

Pada tanggal 11 Desember lalu, ketiga bank ini resmi ditetapkan menjadi PT Bank Syariah Indonesia dengan harapan akan memiliki modal besar yang nantinya bisa naik kelas menjadi Bank Buku IV.

Menanggapi hal ini, Arief Rosyid Hasan dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengatakan, merger bank syariah ini merupakan langkah yang monumental dan bersejarah bukan hanya bagi masa depan perbankan Syariah di Indonesia tapi juga di dunia.

“Faktor lain yang akan mendukung akselerasi kemajuan Bank Syariah Indonesia adalah kekuatan milenial baik di dalam maupun struktur tersebut. Di samping itu, kita juga perlu terus mengembangkan potensi bank digital, yang saya sebut dengan Bank 5.0. Sudah saatnya dua elemen ini bersinergi dan mendukung kemajuan ekonomi Syariah kita," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (18/12/2020).

Baca Juga: MUI & Kadin Sepakat Bank Syariah Indonesia Jadi Aset Besar Ekonomi Nasional

Di sisi lain, Iman Sastra Mihajat dari Oman Arab Bank menyampaikan, Indonesia sangat berpotensi untuk mengejar Top 10 Bank Syariah dunia apabila pemerintah menaruh fokus di situ.

“Jika Indonesia ingin masuk ke dalam Top 10 Bank Syariah dunia, tidak bisa berhenti di merger ketiga bank Syariah. Perlu ada konversi salah satu bank konvensional BUMN menjadi bank Syariah. Saya melihat langkah ini sangat positif. Merger ketiga bank Syariah milik Himbara ini sudah masuk ke radar global, tinggal bagaimana kita memainkannya di pasar global nanti," ungkapnya.

Di sisi lain, Hendro Wibowo dari Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) menambahkan, memang saat ini dari hasil merger ketiga bank Syariah ini belum bisa mencapai bank Buku IV, namun dirinya yakin dalam dua-tiga tahun kedepan bisa mencapai bank buku IV.

"Di sisi lain, saya berharap, Bank Syariah Indonesia nantinya tidak menjadi predator dari bank Syariah lainnya. Sebaliknya, merger ini membawa efisiensi dan menggarap sektor yang belum tersentuh," tutur Hendro.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: