Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksi ekonomi dunia masih akan mengalami kontraksi diĀ 2020. Kontraksi terjadi karena adanya kasus Covid-19 yang terus melanda, bahkan jumlahnya kian meningkat.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan ekonomi dunia pun akan menjadi dramatis dengan terkontaksi yang masih terjadi. Pasalnya, kontraksi yang ada akan menimbulkan berbagai respons dari seluruh dunia.
"Ini pertumbuhan ekonomi yang dramatis," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Senin (21/12/2020).
Baca Juga: Defisit Anggaran Bengkak, Tembus Rp883,7 Triliun!
Dia menambahkan, berdasarkan proyeksi dari berbagai lembaga keuangan dunia, seperti OECD, IMF, dan Bank Dunia, perekonomian global masih akan mengalami kontraksi. Prediksi minus itu pun angkanya tak terpaut jauh. "OECD minus 4,2%, IMF minus 4,4%, dan World Bank minus 5%," katanya.
Sedangkan, Uni Eropa menjadi kawasan yang pertumbuhan ekonominya paling terdampak dibandingkan kawasan lain, yaitu minus minus 8%. Sementara ekonomi negara-negara berkembang minus 3,3%, dan Asean minus 3,4%.
"Ini resesi ekonomi yang paling dalam di tahun 2020," tandas Sri Mulyani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: