Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dicopot dari Kursi Menkes, Terawan: Pak Jokowi Sayang Saya

Dicopot dari Kursi Menkes, Terawan: Pak Jokowi Sayang Saya Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dicopot dari kursi Menteri Kesehatan, apakah Terawan Agus Putranto sedih? Ternyata tidak. Eks Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto itu, mengaku tetap happy.

Hal tersebut diungkapkan Tenaga Ahli Menteri Kesehatan, Andi, kemarin. Menurut dia, Terawan tetap merayakan Natal bersama keluarga tanpa memikirkan pekerjaan.

Andi mengungkap perbincangan terakhirnya dengan Terawan terjadi pada Senin (21/12/2020) petang lalu. Atau sehari sebelum reshuffle. Kebetulan dia satu mobil dengan Terawan. Baca Juga: Politikus Demokrat Senang Terawan Dicopot dari Jabatan Menkes, Alasannya...

“’Pak Jokowi sayang saya, mas’ hanya itu jawaban yang muncul ketika saya tanya perihal pembicaraan dengan Presiden Jokowi,” beber Andi. 

Ia memastikan, Terawan legowo menerima keputusan Presiden Jokowi. Kini, mantan bosnya itu diyakini makin happy, karena punya banyak waktu melayani pasien yang antri membutuhkan bantuannya. Bahkan, ketika masih jadi menteri pun, Terawan sekurang-kurangnya empat kali sepekan menyambangi pasien di RSPAD. Baca Juga: Terawan Dipastikan Legowo dengan Keputusan Reshuffle Jokowi

Ia mencatat, banyak terobosan Terawan yang layak dikenang selama 15 bulan menakhodai Kementerian Kesehatan. Terutama dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan dan modernisasi fasilitas kesehatan di rumah sakit.

Contohnya, ketika Terawan mendorong sejumlah Politeknik Kesehatan (Poltekkes) menjadi Institut Ilmu Kesehatan. Tujuan agar terlahir tenaga kesehatan yang handal dan berkualitas.

“Saya ingat, di hari terakhirnya sebagai Menteri Kesehatan, Selasa (22/12) Pak Terawan masih meresmikan ruang isolasi Covid-19 di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta. Hari itu, ia juga berkunjung ke sejumlah rumah sakit di Ibu Kota untuk memastikan fasilitas layanan kesehatan dalam kondisi baik,” kisahnya.

Sebagai salah seorang terdekat Terawan, ia melihat tidak ada pekan tanpa kunjungan ke daerah. Sampai-sampai ia tak sempat berkumpul bersama keluarga di akhir pekan. Pencetus Terawan Theory itu ingin memastikan kesiapan rumah sakit dalam menangani pasien Covid-19.

Ia menyebut, ada salah seorang pejabat di Kemenkes yang mengaku melihat adanya perubahan “iklim” kerja setelah Terawan memimpin Kementerian Kesehatan. Energi positif yang dibawa Terawan diklaim bermuara pada peningkatan kinerja para pegawai.

“Satu hal yang tak mungkin saya lupa yakni kesabaran Pak Terawan. Ketika ia di-bully di media sosial dan kami marah serta berupaya meng-counter-nya, ia berujar singkat ‘sabar saja, mas’,” ungkapnya.

Meskipun dikenal kontroversial, Terawan menurut Anggota Komisi IX DPR, Saleh Daulay, adalah sosok Menkes yang bagus. “Bagi saya, pak Terawan itu sudah lumayan bagus. Walau begitu, beliau tetap diganti,” kata Saleh.

Di Twitter, akun @darariraridum setuju jika Terawan disebut akan lebih happy jika kembali menjadi dokter. “Dokter Terawan jauh lebih the best di pelayanan medis, ribuan pasiennya antri,” nilainya.

“Dokter Terawan tetap dikenang dengan kerja keras, kejujuran dan kelugasannya. Selalu membawa energi positif dan tetap dicintai. Sehat selalu dan teruslah berkarya untuk bangsa ini,” timpal @Aledhean. “Sedih Terima kasih pak terawan atas semua,” sahut @PSantoda.

Pendukung Jokowi, Denny Siregar juga memuji Terawan sebagai dokter yang baik. Layaknya seniman di bidang kesehatan. “Tapi, seperti biasanya seniman, biasanya bukan manajerial yang baik. Kayak gua banyak main di perasaan. Itulah mungkin kenapa Menkes diganti Bankir yang memang jago di manajerial,” tulisnya. “Terawan jadi salah satu dari 9.77 juta orang Indonesia yang kehilangan pekerjaan karena COVID,” kelakar @dianseptiarii.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: