Diskusi Merger Memanas, Anthony Tan Ngotot Grab Jadi Atasan Gojek Selamanya
Oleh karena itu, Nikkei Asia memandang bahwa Grab telah menjelaskan saham supervoting juga akan diberikan kepada Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo. Kendati demikian, ketika dikonfirmasi, baik SoftBank selaku investor terbesar Grab, Grab maupun Gojek menolak berkomentar.
Merger atau penggabungan kemungkinan akan membuat Grab memimpin dalam perusahaan terintegrasi karena dinilai lebih tinggi valuasinya ketimbang Gojek serta mereka beroperasi di lebih banyak pasar di Asia Tenggara.
Seseorang yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa meskipun negosiasi masih pada tahap awal, namun ketidaksepakatan utama adalah struktur kepemilikan saham dari entitas gabungan tersebut.
Baca Juga: Jelang 2021, Bangkitkan Ekonomi Rakyat via Bisnis Waralaba Roti Kapiten
"Gojek telah meminta 40 persen saham, jumlah yang menurut Grab secara fundamental terlalu banyak. Ini mengingat kalau Grab berada dalam kondisi keuangan yang lebih sehat, termasuk dalam pendapatan, daripada Gojek," ungkap sumber yang enggan diungkap identitasnya itu.
Seperti diketahui, Grab dan Gojek telah melakukan pembicaraan merger selama hampir satu tahun, di mana investor dari kedua belah pihak secara agresif mengejar kesepakatan saat ini.
"Beberapa dari mereka (investor) ingin mengakhiri persaingan yang intens yang telah menghabiskan dana miliaran dolar AS. Apalagi sekarang, baik Grab dan Gojek, telah terkena dampak negatif dari pandemi COVID-19 karena bisnis inti mereka, yaitu angkutan penumpang, anjlok," tegas sumber tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: