Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prabowo-Sandiaga dalam Pelukan Jokowi, PKS Teguh di Oposisi

Prabowo-Sandiaga dalam Pelukan Jokowi, PKS Teguh di Oposisi Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyampaikan pidato politik saat Musyawarah Nasional (Munas) V PKS di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (29/11/2020). Agenda Munas V PKS membahas arah kebijakan partai lima tahun ke depan dan ikrar pengurus DPP PKS 2020-2025. | Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu menegaskan kalau mereka tidak akan berubah haluan sebagai partai oposisi. PKS menyatakan akan tetap berada di luar pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Insyaallah PKS tetap dalam keputusannya untuk menjadi oposisi," ujar Presiden PKS, Ahmad Syaikhu secara virtual, Minggu (27/12/2020).

Menurut Syaikhu, sikap politik menjadi oposisi pemerintah tersebut adalah keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat PKS. Walau tetap memilih jalan jadi oposisi, PKS akan realistis dalam menilai kerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Baca Juga: Sandiaga Buka-bukaan Alasan Terima Pinangan Jokowi: Mohon Maaf Sebesar-besarnya

Program pemerintah yang secara nyata baik bagi masyarakat tentu akan didukung. Begitupun sebaliknya, jika tidak maka akan dikritisi.

"Kalau program-program pemerintah ternyata akan merugikan masyarakat, membawa kesengsaraan bagi masyarakat, tentu akan kami kritisi secara konstruktif," kata dia.

Syaikhu sebelumnya menyatakan 34 pengurus DPW yang baru dilantik ini dapat memanaskan mesin partai demi target PKS di Pemilu 2024. Selain perolehan suara di Pemilu Legislatif 2024 minimal 15 persen, DPW juga mesti membantu memperjuangkan kader PKS sebagai calon presiden atau wakil presiden di Pilpres 2024.

Menurutnya, dengan persiapan yang digenjot sejak sekarang maka diharapkan bisa merealisasikan target tersebut.

Sekretaris Jenderal DPP PKS Aboe Bakar Al Habsy menambahkan pengurus DPW PKS yang dilantik harus fokus pada dua hal. Ia menyebut dua hal itu menambah jumlah kader PKS secara signifikan dan menambah perolehan kursi di parlemen.

Aboe optimis dengan jumlah kader yang bertambah maka berpengaruh positif terhadap elektoral.

Baca Juga: Tugas Luhut pada Sandi: Tarik Investor dan Wisatawan ke Indonesia

"Oleh karenanya, kerja para pengurus harus fokus pada dua hal tersebut. Kader nambah, elektoral menang," ujar Anggota Komisi III DPR itu.

Untuk diketahui, pencapaian PKS di Pileg 2019 mampu meraih 11.493.663 suara atau 8,21 persen. Jumlah ini membuat jatah PKS di DPR mendapat 50 kursi.

Adapun sikap politik PKS di Pilpres 2019 adalah mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun, Prabowo-Sandi kalah dari Jokowi-Ma'ruf Amin. Kekalahan di pilpres membuat PKS menyatakan sebagai partai oposisi. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: