Donald Trump Ibarat Pisau Bermata Dua: Mengiris-Iris Dolar AS, Menyelamatkan Rupiah!
Presiden AS, Donald Trump, memberi kabar gembira kepada dunia di penghujung masa jabatannya yang akan berakhir pada 20 Januari 2021 mendatang. Bagaimana tidak, presiden kontroversial itu akhirnya menandatangani undang-undang stimulus penanganan Covid-19 senilai US$2,3 triliun pada Minggu waktu setempat.
Kabar tersebut pada dasarnya sudah disinyalkan oleh Trump melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, "Kabar baik tentang Covid Relief Bill. Informasi untuk diikuti," pungkasnya seperti dilansir dari Reuters, Senin, 28 Desember 2020. Baca Juga: Tahun Baru di Depan Mata, Harga Emas Antam Mahal Gila!
Kebijakan Trump tersebut tak ubahnya menjadi pisau bermata dua, memberi keuntungan bagi rupiah sekaligus menekan dolar AS. Dilansir dari RTI, dolar AS memerah di hadapan hampir semua mata uang global, termasuk dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, dolar Kanada, dan franc. Baca Juga: Senin, 28 Desember 2020: IHSG Mengamuk Jelang Pergantian Tahun!
Rombongan mata uang Asia juga ikut menekan dolar AS secara berjemaah, yakni dolar Taiwan, dolar Singapura, won, dolar Hong Kong, dan rupiah. Nilai tukar rupiah menjadi mata uang Asia paling kuat nomor dua se-Asia setelah dolar Taiwan (-0,82%).
Sampai dengan pukul 10.03 WIB, rupiah membuat mata uang Paman Sam berdarah-darah dengan apresiasi 0,73% ke level Rp14.109 per dolar AS. Tiga mata uang global lainnya juga ikut tunduk terahdap rupiah, yakni dolar Australia (0,53%), poundsterling (0,62%), dan euro (0,66%).
Performa rupiah di Asia juga terbilang positif. Rupiah menguat terhadap baht (1,14%), yuan (0,78%), yen (0,73%), ringgit (0,66%), dolar Hong Kong (0,65%), dolar Singapura (0,65%), dan won (0,23%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih