Biar Tetap Semangat, Begini Caranya Jaga Finansial dan Jiwa bagi Pejuang Kanker
Membahas penyakit kanker tentu tidak bisa lepas dari perasaan sedih, bingung, kalut, dan perasaan negatif lainnya. Sayangnya, berbagai perasaan tersebut hanya memperberat gejala dan memicu gangguan pada kesehatan mental. Gangguan pada mental dapat memperburuk kondisi kanker dan mengganggu proses pengobatan.
Keputusan bijaksana yang bisa kita lakukan hanya mematuhi jadwal pengobatan rutin, berupaya meningkatkan kesehatan fisik semampunya serta mengurangi berbagai faktor yang dapat memperburuk perjalanan penyakit kanker dan yang tidak kalah penting adalah mempersiapkan diri dari segala kemungkinan karena butuh biaya yang besar selama proses pengobatannya.
Saat kita mengetahui adanya tanda-tanda fisik yang mengarah ke gejala kanker dan atau diagnosa dari dokter, sebaiknya kita sudah mempersiapkan diri pada kemungkinan terjadinya kerugian finansial dan perubahan mental.
Jaga Finansial Saat Perawatan Kanker
Persiapan finansial perlu kita lakukan karena pengobatan kanker membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan dapat bersifat jangka panjang. Jumlah biaya perawatan pada setiap pasien juga berbeda tergantung pada kondisi sakit, durasi pengobatan, dan peralatan pengobatan yang digunakan.
Baca Juga: Digerogoti Covid-19, Industri Asuransi Masih Stabil
Mungkin saat pertama kali menjalani pengobatan, kita masih dapat membiayainya. Tetapi, sudah pasti akan menguras keuangan ketika hasil diagnosa menunjukkan hasil yang kurang bagus, jika harus menjalani terapi lanjutan, atau pindah ke jenis terapi lainnya.
Ini berpotensi pelik karena selain menguras keuangan juga berpotensi membuat pasien kehilangan mata pencaharian hingga berhentinya berbagai rutinitas, batalnya rencana masa depan, hingga mengalami tekanan mental.
Salah satu solusi finansial adalah memiliki asuransi kesehatan. Sayangnya, asuransi hanya dapat dimiliki ketika kondisi kesehatan masih sehat.
Untuk itu Agency Development Manager Henry Kurniawan K S, RFP®, LCPC menyarankan agar masyarakat, utamanya yang masih, muda, bugar, dan produktif segera miliki asuransi kesehatan karena asuransi kesehatan adalah solusi jika seseorang terkena sakit dan memerlukan rawat inap hingga terkena penyakit kritis.
"Jika sudah memiliki asuransi kesehatan maka saat harus dirawat inap, pasien bisa mendapatkan perawatan kesehatan karena perusahaan asuransi yang akan membayar biaya perawatan yang nilai tanggungannya sesuai dengan perjanjian yang tercantum pada polis," ungkapnya di Jakarta, Selasa (29/12/2020).
Henry juga menyarankan agar masyarakat senantiasa mengevaluasi asuransi kesehatan yang dimiliki. “Jika sudah memiliki asuransi kesehatan, Anda dapat menilik kembali manfaatnya. Apakah sudah komprehensif saat penyakit kritis menyerang. Sedangkan jika Anda belum memiliki asuransi kesehatan, pilihlah yang manfaatnya lengkap dan nilainya mengikuti perkembangan zaman, misalnya kenaikan inflasi akan diikuti kenaikan biaya rumah sakit. Tetapi, asuransi kesehatan yang komprehensif tetap dapat diandalkan karena menjamin perlindungan walau terjadi kenaikan biaya rumah sakit di masa mendatang,” sebut Henry.
Menurut Henry, asuransi kesehatan yang komprehensif akan membantu pasien berfokus pada upaya penyembuhannya. Keluarga pun tidak khawatir soal biaya perawatan, tidak perlu berhenti sekolah, tidak perlu meminjam uang, atau menggadaikan barang berharga serta masih dapat beraktivitas karena keuangan keluarga tetap terjaga. Tanpa memiliki asuransi kesehatan, nasabah harus menanggung sendiri risikonya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman