Hartono resmi menduduki jabatan baru. Ia resmi didapuk menjabat Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). Prosesi serah terima jabatanĀ telah dilaksanakan pada Selasa (29/12/2020) di Jakarta.
Acara Sertijab disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong. Hartono mengatakan bahwa menangani masalah lahan gambut, baik memulihkan lahan gambut yang sudah rusak maupun mencegah kebakaran di lahan yang belum dibuka harus melibatkan seluruh pihak.
Baca Juga: Perkuat Kebijakan Iklim Melalui Pemulihan Gambut dan Mangrove BRG Jadi BRGM
"Persoalan gambut tidak bisa diselesaikan sendiri oleh pemerintah maupun pemegang konsesi, tapi harus semua pihak dilibatkan," kata Hartono dalam kata sambutannya. Namun demikian, dirinya optimistis dapat melakukannya dengan berbekal pengalaman mengawal restorasi gambut selama lima tahun sebelumnya.
"Merestorasi gambut tidak gampang karena gambut yang kita hadapi sudah terlanjur dimanfaatkan sehingga banyak aspek yang harus dipertimbangkan," tambahnya.
Sementara itu, mantan Kepala BRG Nazir Foead mengungkapkan, restorasi gambut yang dijalankan sejak 2016 menunjukkan hasil nyata di tingkat tapak. Ia mengatakan, tidak kurang dari 835 ribuan hektare lahan gambut di kawasan konservasi, lahan masyarakat, serta areal hutan tidak berizin telah dilakukan pembenahan tata air dengan maksud agar lahan gambut basah lebih lama.
Sementara itu, asistensi teknis juga diberikan untuk 186 perusahaan perkebunan dengan luas wilayah yang masuk target restorasi 538.439 hektare (96,89% dari target). Salah satu kekuatan restorasi gambut adalah penguatan kelembagaan desa dan integrasinya dengan pembangunan pedesaan. Ini dilakukan melalui pendampingan pada 640 Desa Peduli Gambut dengan luas lahan gambut di desa itu 4,6 juta hektare.
Nazir mengatakan, kegiatan revitalisasi ekonomi menyertai upaya penyelamatan gambut. Sekitar 2.295 kelompok masyarakat (Pokmas) dengan sekitar 118.576 orang terlibat dalam kegiatan padat karya di lahan gambut. Dilakukan pula berbagai upaya lain terkait pemanfaatan sains dan teknologi dalam pemantauan dan pemetaan.
Sekadar informasi, Hartono sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris BRG. Beliau adalah birokrat karir yang sebelum bergabung di BRG bertugas di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum