Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Good News! Aktivitas Manufaktur Indonesia Terus Ekspansif

Good News! Aktivitas Manufaktur Indonesia Terus Ekspansif Pekerja memantau proses produksi tisu basah di PT The Univenus Cikupa, Tangerang, Banten, Rabu (11/11/2020). Kementerian Perindustrian menyatakan pertumbuhan sektor industri manufaktur di kuartal III-2020 sebesar 5,25 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aktivitas industri manufaktur di Tanah Air terus berupaya bangkit menembus fase ekspansif bahkan hingga bulan terakhir tahun 2020.

Hal itu ditunjukkan melalui Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Desember 2020 yang tercatat di level 51,3 atau naik dibanding capaian bulan sebelumnya yang berada di posisi 50,6. Dengan berada di atas level 50, artinya manufaktur sedang mengalami ekspansi.

Baca Juga: 2021, Menperin Bidik Investasi Manufaktur Rp323,56 Triliun

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut, peningkatan indeks itu didukung adanya pertumbuhan pesanan baru yang mengacu ekspansi solid pada output. Kenaikan ini merupakan tercepat kedua dalam sejarah survei selama hampir sepuluh tahun.

"Ini capaian yang luar biasa. Saya berterima kasih kepada para pelaku industri yang tetap berusaha semaksimal mungkin mengoptimalkan sumber daya yang ada di tengah keterbatasan yang ada. Hal ini juga menunjukkan bahwa langkah-langkah kebijakan Kementerian Perindustrian mampu mendorong hal ini," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (4/1/2021).

Agus mengatakan, kondisi makro ekonomi Indonesia juga mendukung kenaikan PMI tersebut. Menurutnya, permintaan domestik dan keyakinan konsumen terus menunjukkan tren membaik. "Hal tersebut diyakini akan mendorong produksi atau supply side. Lalu, IHSG dan nilai tukar rupiah yang terus menguat dan kembali ke level pre-Covid-19," imbuhnya.

Agus pun menilai terdapat tiga subsektor yang diproyeki mampu mencatatkan akselerasi pertumbuhan tinggi pada 2021. Tiga subsektor itu adalah industri makanan, minuman, serta kertas dan barang dari kertas.

Kemenperin juga akan memberikan perhatian khusus pada beberapa sektor manufaktur, seperti industri farmasi, produk obat, kimia, obat tradisional, bahan kimia, barang dari bahan kimia, logam dasar, dan makanan.

Untuk tahun ini, pertumbuhan industri tersebut diperkirakan kembali ke jalur positif. Seluruh subsektor manufaktur digadang-gadang kembali bergairah. "Dengan asumsi pandemi sudah bisa dikendalikan dan aktivitas ekonomi sudah bisa kembali pulih, kami memproyeksikan pertumbuhan industri manufaktur pada 2021 akan tumbuh 3,95%," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: