Kementerian Perindustrian menegaskan akan terus memacu produktivitas Industri Kecil Menengah (IKM) penghasil tahu dan tempe. Langkah ini diwujudkan melalui pelaksanaan berbagai program pembinaan, seperti pendampingan, bimbingan teknis produksi, dan sertifikasi keamanan pangan.
"Cara pengolahan yang mudah, mesin dan peralatan yang sederhana, membuat tahu tempe banyak diproduksi di seluruh pelosok Tanah Air. Dominannya berada di Pulau Jawa, yakni di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Sebagian besar adalah pelaku skala kecil," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih, di Jakarta, Rabu (6/1/2021).
Baca Juga: Harga Tahu dan Tempe di Jawa Barat Naik 30%
Gati menjelaskan, tahu dan tempe merupakan produk makanan olahan yang berasal dari kedelai. Kedua produk tersebut sangat familiar bagi penduduk Indonesia, bahkan tidak jarang yang mengonsumsi dalam frekuensi yang cukup tinggi.
"Hal ini tampak dari konsumsi tahu per kapita per minggu sebesar 0,15 kg dan konsumsi tempe per kapita per minggu sebesar 0,14 kg," ungkapnya. Selain karena harga yang terjangkau, tahu dan tempe juga mengandung banyak kandungan gizi.
"Hampir 90% kedelai di Indonesia digunakan untuk pembuatan tahu dan tempe, sedangkan sisanya untuk produk lainnya seperti tauco dan kecap," imbuhnya.
Guna meningkatkan produktivitas IKM tahu dan tempe, Kemenperin juga terus mendorong penerapan teknologi tepat guna, fasilitasi mesin dan peralatan, serta pemanfaatan program restrukturisasi mesin dan peralatan.
"Tidak hanya itu, dalam rangka penumbuhan wirausaha baru IKM tahu tempe dan produk olahan turunan tahu tempe, juga diberikan pembinaan SDM dan teknologi produksi seperti pelatihan manajemen dan teknis produksi serta diversifikasi produk," papar Gati.
Lebih lanjut, Kemenperin terus mendorong pemerintah daerah untuk membangun atau melakukan revitalisasi sentra-sentra IKM tempe dan tahu melalui program Dana Alokasi Khusus (DAK).
"Dengan adanya program revitalisasi sentra tersebut, tentunya akan memperbarui tempat-tempat produksi, dengan didukung mesin dan peralatan, serta pembangunan sarana IPAL," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: