Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Permintaan Produk Value Added Meningkat, PMMP Kembangkan Pabrik Baru

Permintaan Produk Value Added Meningkat, PMMP Kembangkan Pabrik Baru Kredit Foto: PMMP
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) mengubah fokus produk dari produk commodity menjadi produk value added. Hal ini sejalan dengan strategi usaha Perseroan dalam meningkatkan profitabilitas Perseroan, serta meningkatnya demand atas produk Value Added pada pasar utama Perseroan, yakni Amerika Serikat dan Jepang.

PT Panca Mitra Multiperdana Tbk bergerak di sektor konsumen berbasis ekspor, khususnya pada sektor pengolahan udang yang berbasis di Situbondo, Jawa Timur. Dalam upaya ekspansi usahanya, emiten dengan kode perdagangan saham PMMP ini terus mengembangkan pabriknya. Setelah sebelumnya beroperasi dengan 7 pabrik, PMMP mulai membangun pabriknya yang ke-8 yang berlokasi di Situbondo, Jawa Timur dengan nilai investasi sekitar Rp75 miliar yang bersumber dari dana IPO Perseroan.

Baca Juga: Berkat Promosi di Kamar Mandi, Bisnis Wanita Ini Jadi Bernilai Miliaran Dolar AS! Kok Bisa?

"Pabrik kami yang ke-8 telah dimulai pembangunannya hari ini 7 Januari. Kami targetkan pabrik ini akan mulai bisa beroperasi pada bulan Juli 2021," kata Martinus Soesilo, Direktur Utama PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP), melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (7/1/2021).

Melalui pembangunan pabrik ke-8 ini yang berlokasi di Situbondo ini, terang Martinus, PMMP menargetkan untuk meningkatkan volume penjualan dan menambah varian produk Value Added yang akan dipasarkan Perseroan.

Lebih lanjut Martinus menjelaskan, terkait volume dan total penjualan PMMP, pada tahun 2020 diperkirakan akan tumbuh sebesar kurang lebih 18% YoY, yang didorong oleh meningkatnya demand pelaku pasar ritel di Amerika Serikat. Sementara di tahun 2021, PMMP menargetkan meningkatkan volume penjualan menjadi sekitar 20.000 ton dan peningkatan penjualan sebesar 12% menjadi sekitar US$190 juta.

Martinus Soesilo menambahkan, "Rencananya, pabrik baru ini akan fokus pada produk Value Added sejalan dengan strategi usaha Perseroan untuk meningkatkan porsi penjualan Value Added. Di pasar dunia saat ini, potensi market untuk produk value added masih sangat besar, sementara supply-nya masih sedikit."

Adapun kegiatan usaha dan penjualan ekspor Perseroan tidak terganggu di tengah pandemi Covid-19. Hal itu karena PMMP berfokus pada pasar ekspor yang tidak terdampak efek pandemi Covid-19.

Selain itu, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020, industri ekspor dan kebutuhan pangan juga dikecualikan dari Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Begitupun dengan lokasi produksi Perseroan yang terletak di Situbondo, Jawa Timur yang tidak terdampak PSBB ketat yang baru saja diumumkan oleh Pemerintah Pusat kemarin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: