Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Vaksinasi Massal Australia, Menerka Siapa Orang yang Pertama Disuntik

Jelang Vaksinasi Massal Australia, Menerka Siapa Orang yang Pertama Disuntik Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Sydney -

Jadwal penyuntikan vaksin virus corona di Australia akan dimajukan menjadi bulan depan, dengan mendahulukan kelompok pertama, yang diperkirakan akan disuntik pada pertengahan atau akhir Februari.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan kelompok pertama yang akan disuntik vaksin adalah petugas karantina dan yang sering berinteraksi dengan warga kedatangan internasional, petugas kesehatan garda terdepan, serta petugas dan penghuni fasilitas panti jompo dan disabilitas.

Baca Juga: Saintis Australia Kembangkan Pelacakan Kasus Corona Hanya dalam 4 Jam, Kayak Apa?

"Kami mengantisipasi, dengan optimis, harapan untuk memvaksinasi 80.000 orang per minggu," katanya.

Namun, PM Scott juga menekankan bahwa jumlah tersebut adalah target dan tetap bertujuan untuk memvaksinasi empat juta warga Australia hingga akhir Maret.

"Ini tentu saja akan berlaku sesuai kondisi yang dipengaruhi beberapa faktor penting, terutama diterimanya izin tahap akhir dari ["Therapeutic Goods Administration"] serta pemberian vaksin dari pemasok kami," ungkap PM Scott.

Pfizer adalah vaksin yang disuntik pertama kali

Vaksin pertama yang akan diterima warga Australia adalah milik Pfizer-BioNTech, yang diharapkan PM akan diberikan keluar izin pemakaiannya pada akhir Januari.

Pemerintah telah membeli 10 juta dosis vaksin tersebut, yang cukup untuk menyuntik lima juta orang, dan harus diimpor dan disimpan dalam suhu -70 derajat Celsius.

"Untuk [vaksin] AstraZeneca, rencananya prosesnya akan selesai di bulan Februari namun kami tidak dapat memberikan jadwal pasti yang lebih cepat dari itu saat ini," katanya.

Sekretaris Departemen Kesehatan dan mantan ketua petugas kesehatan Brendan Murphy mengatakan pemberian vaksin akan "digenjot" setelahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: