Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Detik-detik Penyerangan Gedung Kongres AS oleh Para Pendukung Trump

Detik-detik Penyerangan Gedung Kongres AS oleh Para Pendukung Trump Pendukung Presiden Donald Trump berkumpul di luar Capitol pada 6 Januari 2021. | Kredit Foto: Getty Images/Samuel Corum
Warta Ekonomi, Washington -

Amerika Serikat terguncang setelah sejumlah pendukung Presiden Trump menyerbu Gedung Capitol di Washington DC ketika Kongres AS sedang menggelar sidang untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden pada pemilihan presiden.

Para anggota parlemen terpaksa berlindung dan aparat menutup gedung tersebut. Serangan yang diawali pawai pendukung Trump di dekat Gedung Putih itu menyebabkan empat orang tewas.

Baca Juga: Rouhani Tampar Trump: Demokrasi Barat Justru Lebih Lemah dan Rapuh

Berikut telaah atas apa yang terjadi pada Rabu (6/1/2021) waktu setempat.

Trump mengumpulkan para pendukungnya

Sesaat sebelum tengah hari waktu setempat (17:00 GMT) ribuan orang berkumpul di Ellipse, dekat Gedung Putih, untuk mendengarkan pidato sang presiden dalam pawai bertajuk `Selamatkan Amerika.

_116385214_capitol_white_house_map_640_colour-nc.png

Trump berkata kepada mereka: "Kita akan berjalan menyusuri Pennsylvania Avenue... dan kita akan menuju ke Capitol lalu kita akan mencoba menyampaikan kepada...anggota Partai Republik, yang lemah-lemah...wujud keberanian dan kebanggaan yang mereka perlukan untuk merebut negara kita."

Ketika pidato berakhir, kerumunan massa mulai beralih menuju Gedung Kongres yang berjarak sekitar 2,4 kilometer. Di sana mereka menghadapi barikade polisi.

Bentrokan pecah di luar Capitol

Gedung Capitol merupakan tempat berkumpulnya para anggota DPR dan Senat AS. Gabungan kedua majelis tersebut adalah Kongres AS.

Massa yang meneriakkan yel-yel mulai berkumpul di kedua sisi gedung tersebut sekitar pukul 13.10. Mereka berhadapan dengan para polisi yang dipisahkan barikade besi.

Tembakan gas air mata dan semprotan merica digunakan untuk menjauhkan para demonstran.

_116389918_capitol_floorplan_map2_640-nc.png

Kerumunan massa menembus barikade polisi

Para polisi yang bertugas mengendalikan situasi tampak kewalahan ketika kerumunan massa demonstran menembus barikade di sejumlah titik menuju gedung.

Pada sisi timur, massa merangsek menembus barikade di Capitol Plaza, kemudian bergerak ke pintu gedung. Dengan cepat mereka dapat mencapai bundaran besar (Great Rotunda) di tengah gedung.

Begitu berada di dalam gedung, mereka menuju ke ruang DPR dan Senat.

Igor Bobic, wartawan Huffington Post, menyaksikan sekelompok orang memaksa seorang polisi mundur selagi mereka bergerak maju.

Para senator terpaksa menghentikan proses pengesahan kemenangan presiden terpilih, Joe Biden. Gedung kemudian ditutup.

Pintu-pintu ruangan di DPR dikunci dan tumpukan barang ditaruh di depannya sebagai barikade. Para petugas keamanan menjaga pintu masuk, dan mencabut senjata api.

Dalam kurun satu jam, para demonstran juga menembus garis polisi di bagian barat Capitol dengan memanjat tembok. Di sana, mereka memecahkan kaca jendela dan mendobrak pintu.

Tayangan video dan sejumlah foto memperlihatkan para pengunjuk rasa menyerbu masuk koridor gedung yang penuh ornamen sembari meneriakkan "USA!" dan "Hentikan pencurian".

Tembakan dilepaskan

Sesaat sebelum pukul 15:00, suara tembakan senjata api dilaporkan terdengar di dalam gedung.

Sejumlah foto dan tayangan video belakangan memperlihatkan seorang perempuan pengunjuk rasa ditembak saat mencoba menembus pintu yang dibarikade di Lobi Ketua DPR.

_116385912_senate_chamber_pic640.png

Meskipun polisi dan petugas lainnya di lokasi mencoba menyelamatkannya, dia dilaporkan meninggal dunia.

Pada sisi lain gedung, para pengunjuk rasa merangsek ke dalam ruangan Senat.

Sebuah foto memperlihatkan seorang demonstran tampak duduk di dalam kantor Ketua DPR, Nancy Pelosi, sembari meletakkan kaki di atas meja.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: