Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Suharto Abdul Madjid mengakui dirinya terkejut dengan kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 . Meski di tengah pandemi, keamanan penerbangan relatif bagus dan tidak ada kecelakaan.
"Saya terkejut karena sudah cukup lama tidak ada kecelakaan pesawat setahun terakhir," ujar Suharto saat dihubungi hari ini (9/1/2021) di Jakarta.
Baca Juga: Tragedi Sriwijaya Air Jadi Perhatian Dunia
Menurutnya, maskapai Sriwijaya Air termasuk bagus dari sisi kinerja keselamatannya dibandingkan Lion Air. Dalam rentang 10 tahun terakhir bisa dilihat Sriwijaya Air termasuk bagus. "Kita bisa lihat rekam jejaknya Sriwijaya Air cukup bagus dalam hal keselamatan," katanya.
Namun dirinya berjanji akan segera mengumpulkan informasi sebelum memberikan komentar lebih lanjut tentang penyebab jatuhnya Sriwijaya Air. Setidaknya ada beberapa isu yang akan dipertimbangkan, seperti performa pesawat, pilot, co pilot, sistem navigasi, usia pesawat dari sisi teknis dan ekonomis, lalu rekam jejak pesawat, serta faktor cuaca. "Semua data kita kumpulkan dan pelajari untuk menganalisa. Mudah-mudahan dua hari ini bisa punya data awal," ujarnya.
Selain itu juga ada satu hal yang akan diselidiki, yaitu apakah ada dampak dari kondisi pandemi pada kesejahteraan pilot yang merupakan SDM langsung dan ujung tombak maskapai. Sudah seharusnya gaji pilot, khususnya yang senior tidak boleh di bawah standar. Hal ini menurut dia akan masuk dalam analisa.
"Untuk gaji pilot senior di Indonesia cukup baik. Tidak boleh di bawah standar karena ini SDM yang langsung bertanggung jawab. Tapi kami akan lihat apakah ada dampak pandemi pada kesejahteraan pilot," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: