Tak dapat dimungkiri, masih banyak yang belum mengetahui bahwa hampir semua produk-produk jadi yang dijual di supermarket tidak dapat dipisahkan dari minyak sawit.
Roti yang biasanya dikonsumsi sebagai sarapan di pagi hari juga menggunakan shortening dari minyak sawit. Shortening sawit digunakan pada roti untuk meningkatkan kekenyalan, berat, kepadatan, dan juga tekstur roti.
Baca Juga: Begini Konsep Pertamina Produksi Bensin Sawit
Minyak sawit juga untuk memastikan bagian tengah roti tetap ringan dan halus sehingga membuat roti semakin nikmat untuk dikonsumsi.
Terkait hal tersebut, dalam laporan PASPI Monitor dituliskan, minyak sawit memiliki keunggulan sebagai bahan baku produk pangan, diantaranya:
1. Minyak sawit memiliki harga yang lebih murah dibandingkan minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai, kanola, maupun minyak bunga matahari.
2. Minyak sawit memiliki kandungan antioksidan alami yang berfungsi sebagai pengawet alami.
3. Membuat makanan bertekstur halus dan lembut
4. Bebas dari lemak trans
5. Tidak berasa dan tidak berbau
6. Meningkatkan citra rasa makanan
Tidak hanya dalam pembuatan roti, minyak sawit juga digunakan sebagai campuran produk makanan seperti kue kering, cokelat, selai cokelat, hingga es krim. Minyak sawit yang mengandung asam lemak, membuat kue kering memiliki tekstur garing di luar tetapi lembut di dalam.
“Minyak sawit juga menjadikan cokelat dan selai cokelat mudah dioles, halus, dan lembut. Minyak sawit sebagai bahan campuran es krim menjadikan es krim tidak mudah mencair, teksturnya halus, lembut sehingga menjadi sangat nikmat untuk dinikmati,” seperti dilansir dari laporan PASPI Monitor.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq