Ingat! Meski Disuntik Vaksin, Pakar Bilang 3M Harus Tetap Dilaksanakan
Sejumlah negara di dunia mulai menjalankan program vaksinasi covid-19. Sementara di Indonesia, pemberian vaksin covid-19 segera dilakukan setelah kemarin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk Vaksin Sinovac yang sudah didistribusikan ke daerah-daerah.
Vaksinasi covid-19 di Tanah Air akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama ini ditujukan bagi tenaga kesehatan.
Baca Juga: Nih, Bocoran Efek Divaksin Covid-19! Ridwan Kamil: Tubuh Gak Jadi Hijau, Kok...
Mereka sebelumnya akan dikirimi pesan singkat (SMS) dari Kementerian Kesehatan. Adapun sasaran penerima SMS adalah mereka yang namanya telah terdaftar dalam Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Corona Virus Disease 2019.
Pelaksanaan vaksinasi dilakukan secara bertahap dengan menerapkan prinsip kehati-hatian. Namun, para ahli telah memperingatkan bahwa saat vaksinasi dimulai, tindakan pencegahan covid-19 berupa 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker) tidak boleh dihentikan dengan cepat. Masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan ini dan akan bertahan lebih lama.
Dikutip dari Times Now News, Selasa (12/1/2021), para ahli juga menyarankan bahwa meskipun orang yang divaksinasi tidak sakit parah karena virus, kemungkinan besar mereka masih dapat menyebarkannya, dan menyebabkan infeksi pada orang yang belum divaksinasi. Oleh karena itu, penting untuk tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak.
Dalam hal kebersihan tangan, satu hal yang pasti, orang menjadi lebih memerhatikan apa yang mereka sentuh, seberapa sering menyentuh wajah, dan seberapa bersih tangannya. Covid-19 telah mengajari orang-orang pentingnya kebersihan tangan dan harus menjadi kunci utama bagi mereka di masa pandemi ini.
Tangan menjadi pembawa berbagai kuman dan penyakit, bukan hanya virus corona jenis baru. Oleh karena itu, meskipun pandemi covid-19 pada akhirnya berhenti, berkat vaksin, penting untuk terus mempraktikkan kebersihan tangan seperti mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer berbahan dasar alkohol.
Salah satu upaya vaksinasi terbesar di dunia berlangsung di Inggris. Sesuai laporan Daily Mail, sebuah makalah telah disajikan kepada SAGE dan diterbitkan baru-baru ini. Para peneliti menyoroti bahwa bukti tidak langsung dari survei yang dilakukan selama pandemi serta dari kampanye vaksinasi sebelumnya menunjukkan, jika tidak ada kebijakan mitigasi, beberapa dari mereka yang telah divaksinasi akan menunjukkan penurunan dalam perilaku perlindungan pribadi.
Perilaku ini berkaitan dengan kebersihan tangan dan permukaan, penggunaan tisu dan masker, jarak fisik, dan ruang ventilasi. Kepatuhan mungkin menurun jika orang merasa kurang membutuhkan perlindungan, atau aturan dan pedoman tampak kurang penting bagi mereka karena perhatian lebih terfokus pada vaksin.
Makalah tersebut juga mengungkapkan bahwa konsekuensi dari kegagalan untuk mematuhi aturan tidak diketahui sekarang, tetapi hal itu dapat menyebabkan lonjakan kasus di antara orang-orang yang belum divaksinasi, meningkatkan risiko penyakit parah dan bahkan kematian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto