Resmi Dimakzulkan, Donald Trump Catat Rekor Presiden yang Digulingkan 2 Kali
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi dimakzulkan. Trump menjadi Presiden AS pertama yang dimakzulkan dua kali.
Ini terkait dengan kerusuhan yang terjadi di gedung Capitol beberapa waktu lalu. Sebanyak 10 anggota Republika memberikan suara menentang partainya sendiri dan Trump, dengan hasil akhir berupa 232 suara untuk dimakzulkan dan 197 menentang.
Baca Juga: Lantang, DPR Kembali Desak Donald Trump Digulingkan karena...
Dikutip Daily Star, Trump dituduh menghasut pemberontakan menyusul kerusuhan mematikan di Capitol AS pekan lalu. Insiden ini membuat akunTrump diblokir di serangkaian platform media sosial (medsos). Termasuk Facebook, Twitter, Snapchat dan Twitch.
Senat akan segera mengadakan persidangan tentang apakah Trump bersalah atas perannya dalam kerusuhan Capitol minggu lalu.
Juru bicara Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell mengonfirmasi dirinya telah memberi tahu Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer jika dia tidak membawa Senat kembali sebelum 19 Januari.
Itu adalah hari sebelum pelantikan Presiden terpilih Joe Biden. Ini artinya Trump tidak dapat dicopot dari jabatannya sebelum tanggal itu.
Sementara itu, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan dari Trump, yang menyerukan perdamaian tetapi tidak membahas pemakzulannya.
“Mengingat laporan tentang lebih banyak demonstrasi, saya mendesak bahwa TIDAK boleh ada kekerasan, TIDAK ada pelanggaran hukum dan TIDAK ada vandalisme dalam bentuk apa pun. Bukan itu yang saya perjuangkan, dan bukan pula yang diperjuangkan Amerika. Saya meminta SEMUA orang Amerika untuk membantu meredakan ketegangan dan menenangkan emosi. Terima kasih,” terang pernyataan Presiden, dikutip Daily Mail.
Orang terakhir yang mengumumkan dirinya akan memberikan suara terhadap Trump, pemimpin partainya sendiri adalah Dan Newhouse, dari Washington. “Menutup mata terhadap serangan brutal terhadap Republik kami bukanlah suatu pilihan,” tegasnya.
Sebelumnya, Trump sempat dimakzulkan atas hubungan teleponnya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: