PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) merilis surat utang senilai US$300 juta dengan tingkat suku bunga 2,75%. Surat utang tersebut berjangka waktu lima tahun, yakni akan jatuh tempo pada tahun 2026.
Manajemen TBIG menyebutkan, penawaran surat utang tersebut diharapkan dapat ditutup pada 20 Januari 2021 mendatang. Adapun jumlah bersih yang akan diterima perusahaan dari penerbitan surat utang tersebut setelah dikurangi biaya penjaminan emisi dan sebagainya mencapai US296,4 juta. Baca Juga: Berebut Merek Pasta Gigi dengan Orang Tua, Unilever Berharap Keadilan
"TBIG berencana untuk menggunakan dana yang diperoleh tersebut untuk membayar sebagian saldo terutang dari fasilitas pinjaman revolving sebesar US375 juta, fasilitas revolving sebesar US$100 juta, dan fasilitas pinjaman revolving sebesar US$200 juta," pungkasnya pada Kamis, 14 Januari 2021. Baca Juga: Kasus Gugatan IKEA, Manajemen Hero Supermarket: Kami Tidak Tahu
Per 30 September 2020, setelah memberlakukan penerbitan Surat Utang 2026 dan penggunaan perolehan dana bersih tersebut, total pinjaman bruto yang dimiliki oleh anak perusahaan, kecuali TBG Global Pte. Ltd. dengan menggunakan kurs laporan posisi keuangan adalah sebesar Rp7.216.785 juta (US$483,8 juta) yang termasuk liabilitas sewa kendaraan, sewa-aset hak guna dan pinjaman Fasilitas RLF tahun 2017, Fasilitas Pinjaman Revolving Rp150,000 juta (Fasilitas RCF tahun 2018), Fasilitas RLF tahun 2019 dan Fasilitas Kredit.
Adapun surat utang 2026 ini akan terdaftar di Bursa Efek Singapore (SGX). Penerimaan pendaftaran Surat Utang 2026 di Official List SGX tidak untuk dijadikan sebagai indikasi bahwa SGX telah mengevaluasi Surat Utang 2026, emiten, ataupun TBIG. Surat Utang 2026 tidak ditawarkan atau dijual di wilayah Amerika Serikat. Surat Utang 2026 ditawarkan kepada pembeli perseorangan (bukan warga Amerika Serikat) yang berada di luar wilayah Amerika Serikat sesuai dengan Regulation S berdasarkan Securities Act tahun 1933 sebagaimana diubah.
Perusahaan tidak berniat untuk mendaftarkan bagian mana pun dari penawaran Surat Utang 2026 di Amerika Serikat atau melakukan penawaran umum atas Surat Utang 2026 di Amerika Serikat. Di Singapura, Surat Utang 2026 ditawarkan kepada investor institusi dan investor lainnya sesuai dengan pengecualian yang tertulis dalam Securities and Futures Act, Singapore, Bab 289, Bagian 274 dan 275.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: