Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan selama Desember 2020 mengalami surplus sebesar US$ 2,10 miliar dibanding bulan sebelumnya. Dengan begitu, neraca perdagangan selama periode Januari-Desember 2020 mengalami surplus sebesar US$ 21,74 miliar.
BPS mencatat surplus tahun lalu cukup baik jika dibandingkan dengan 2019 dan 2018 yang masing-masing mengalami defisit US$ 3,59 miliar dan US$ 8,70 miliar.
Baca Juga: Menanti BPS Umumkan Data Ekspor Impor 2020
“Selama tahun 2020, nilai neraca perdagangan mengalami surplus US$ 21,74 miliar. Total ekspor kita selama 2020 negatif 2,61% tetapi impor kita kontraksi jauh lebih dalam sebesar 17,34%,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (15/1/2021).
Suhariyanto mengatakan selama Desember 2020 nilai ekspor Indonesia mencapai US$16,54 miliar atau naik 8,39 % dibanding November sebesar US$15,28 miliar. Demikian juga bila dibanding dengan Desember 2019 juga naik 14,63 % atau sebesar US$14,43 miliar.
Menurutnya peningkatan ekspor bulanan tersebut ditopang oleh ekspor minyak dan gas (migas) dan ekspor non-migas yang masing-masing tumbuh 33,66% dan 7,06 % secara bulanan. “Secara kumulatif nilai ekspor tahunan Indonesia pada 2020 mencapai US$163,31 miliar atau menurun 2,61 % dibandingkan 2019 sebesar US$167,68 miliar," tambahnya.
Sementara itu nilai impor Indonesia pada Desember 2020 mencapai US$14,44 miliar atau meningkat 14% dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$12,66 miliar. Sementara jika dibandingkan Desember 2019 turun 0,47%
Sehingga secara tahunan, nilai impor 2020 mencapai US$ 141,57 miliar atau menurun 17,34% dibandingkan 2019 yang sebesar US$ 171,28 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: