Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bangganya Warga DKI ke Anies Baswedan: Maju Kotanya, Bahagia Warganya, Sakit Hati...

Bangganya Warga DKI ke Anies Baswedan: Maju Kotanya, Bahagia Warganya, Sakit Hati... Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Selain masa pandemi, pekerja kantoran juga berkurang seiring penerapan WFH yang melarang sejumlah pegawai perkantoran masuk. Kemudian, polisi dan Satpol PP juga intensif merazia kerumunan sehingga dipastikan jalanan menjadi sedikit lengang di waktu normal.

"Bisa dipastikan penilaiannya tidak bisa sama," ucapnya.

Baca Juga: Sangkal Risma Incar Kursi DKI-1, PDIP Klaim Punya Segudang Kader Top: Gak Usah Baper!

Maka itu, dia menyarankan beberapa hal yang diperhatikan untuk mempertahankan Jakarta kota bebas macet, salah satunya mempercepat integrasi moda antartransportasi yang kini belum tercapai. 

Gembong juga meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar secepatnya menerapkan jalanan berbayar secara elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP). Dengan demikian, pembatasan jalan menjadi bisa dilakukan dan kendaraan akan semakin berkurang.

"Satu sisi pajak akan bertambah," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, Pemprov DKI Jakarta melalui unggahan di Twitter @DKIJakarta menyatakan, Jakarta keluar dari 10 besar kota termacet di dunia.

"Terima kasih kepada seluruh masyarakat Jakarta. Menurut Tom Tom Traffic Index terbaru, Jakarta keluar dari 10 besar kota termacet di dunia. Kini, kemacetan Jakarta jauh berkurang, berada di posisi ke-31 dari total 416 kota lain," tulis @DKIJakarta.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: