Pengamat terorisme pada Community of Ideological Islamic Analyst, Harits Abu Ulya, mengatakan bahwa tantangan Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal kepala Polri ialah menuntaskan Operasi Tinombala untuk menangkap teroris kelompok Ali Kora di Poso, Sulawesi Tengah.
Menurut dia, ada banyak tugas yang harus diselesaikan Listyo ketika sudah dilantik menjadi kepala Polri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di antaranya menyelesaikan sisa-sisa kasus pada masa kepemimpinan Jenderal Idham Azis yang menjadi perhatian publik.
“Terutama kasus terbunuhnya enam orang FPI, dan kasus perburuan teroris di Poso dengan Operasi Tinombala yang berjilid-jilid itu, serta separatisme OPM,” kata Harist saat dihubungi pada Selasa, 18 Januari 2021.
Baca Juga: DPR Ingatkan Listyo Sigit Prabowo: Visi Polri Bukan Banyak-banyakan Tersangka
Terpenting, kata Harist, Listyo harus mampu membangun citra Polri mulai dari top leader sampai bawah itu bisa diterima masyarakat dengan baik. Maka, Listyo perlu berbenah dan mereformasi Polri.
“Realitas masyarakat bawah itu memang ada distrust, ketidakpercayaan terhadap Polri. Jadi, butuh kerja keras untuk ditumbuhkan kepercayaan masyarakat ini, bagaimana bisa memastikan Polri itu promoter (profesional, modern dan terpercaya),” ujarnya.
Di samping itu, Harist berharap Listyo sebagai calon kepala Polri punya integritas yang baik dan bisa on the track.
“Kalau bisa profesional, dan membawa institusi ini bekerja sebagai pelayan publik dan penegak hukum, bukan sebagai pelayan kekuasaan, bukan alat kekuasaan, maka bisa menumbuhkan kepercayaan masyarakat pada Polri. Tentu, masyarakat masih punya harapan ada keadilan yang bisa tegak untuk semua pihak tanpa pandang bulu,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: