Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tol, BPJS, Tahu, Tempe, Daging, Cabe, Telur: Harga-harga Naik, Rakyat Ngelus Dada

Tol, BPJS, Tahu, Tempe, Daging, Cabe, Telur: Harga-harga Naik, Rakyat Ngelus Dada Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warta Ekonomi -

Sejak awal tahun, berbagai kado pahit berupa kenaikan harga-harga, datang beruntun. Dimulai dengan kenaikan iuran BPJS Kesehatan, berlanjut kenaikan tarif tol. Di saat bersamaan, harga berbagai bahan pokok juga naik. Mulai dari kedelai, tahu, tempe, telur, cabe, dan teranyar daging sapi. Menghadapi kenyataan ini, ditambah getirnya serangan Corona yang sudah berbulan-bulan ini, rakyat hanya bisa mengelus dada.

Kabar pertama datang dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang menaikkan iuran kelas III. Per 1 Januari 2021, iuran Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU)

dan Bukan Pekerja (BP) atau Kelas III mandiri, kini Rp 35.000 per bulan atau naik Rp 9.500 dari sebelumnya Rp 25.500. Pemerintah memutuskan mengurangi bantuan iuran dari Rp 16.500 menjadi Rp 7.000 per orang.

Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Kelas III Naik, YLKI Lontarkan Kritik

Tak lama setelah itu, datang kabar kenaikan tarif tol. Mulai 17 Januari 2021, Jasa Marga menaikkan tarif tol di sembilan ruas jalan tol di Pulau Jawa. Kenaikan bervariasi dari Rp 500 sampai Rp 3.000. Kenaikan tarif berlaku pada semua golongan kendaraan.

Di saat yang bersamaan, harga berbagai bahan pangan juga merangkak naik. Diawali dengan kenaikan harga telur. Kenaikan harga telur sudah dirasakan sejak Desember tahun lalu. Di sejumlah pasar tradisional, harga telur melonjak hingga Rp 30 ribu per kilogram. Padahal biasanya harga telur ayam di kisaran Rp 22-Rp 23 ribu per kilogram.

Setelah itu, gantian harga kedelai yang melonjak. Kenaikan itu membuat perajin tahu dan tempe protes dan melakukan mogok kerja selama tiga hari, awal Januari lalu. Setelah itu, harga tahu dan tempe yang biasa dibanderol Rp 4 ribu naik seribu menjadi Rp 5 ribu.

Harga cabe rawit juga ikutan naik. Sejak akhir tahun lalu, sampai pertengahan Januari 2021, harga cabe rawit masih terus melonjak. Tadinya harganya dipatok Rp 40 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp 60 ribu bahkan bisa mencapai Rp 90 ribu per kilogram. Kenaikan disebabkan pasokan yang berkurang. Kenaikannya diperkirakan bertahan hingga Februari nanti.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: