Berbicara mengenai wabah Covid-19 tak melulu soal kesulitan, tetapi juga bagaimana keadaan tersebut justru membawa berkah bagi pelaku industri farmasi, termasuk di dalamnya PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA). Pelaksaan tes yang masih telah mendongkrak penjualan unit swab antigen test Covid-19 milik IRRA secara signifikan.
Direktur Pemasaran IRRA, Hendry Herman, mengungkapkan bahwa memasuki pekan ketiga Januari 2021, perusahaan mampu menjual alat tes swab antigen sebanyak 1,7 juta unit. Jumlah tersebut bahkan mencapai 50% lebih dari target penjualan pada kuartal I 2021 yang berada di angka 2,5 hingga 3 juta unit. Konsumen swasta, khususnya ritel, menjadi yang paling mendominasi dari penjualan alat tes tersebut pada awal tahun ini. Baca Juga: Harga Emas Antam Ngamuk, Mahalnya Gak Kira-Kira!
Hendry menambahkan, banyaknya produk swab antigen tes IRRA yang digunakan dalam pemeriksaan Covid-19 tidak terlepas dari harganya yang terjangkau serta penggunaannya yang mudah dan telah mendapat rekomendasi dari WHO. Ia mengatakan, produk swab antigen tes Panbio yang diproduksi Abbott belum lama ini juga mendapat evaluasi dari Balitbang Kemenkes sebagai alat rapid antigen dengan sensitifitas dan spesifosotasnya mencapai 100%. Baca Juga: Biden Rebut Kekuasaan Donald Trump: Dolar AS Buntung!
"Pencapaian awal tahun yang sangat baik, sudah 1,7 juta unit di peka ketiga Januari. Di kuartal I, target kami bisa menjual 2,5-3 juta unit swab antigen test. Kami optimis, apalagi dengana danya hasil evaluasi Balitbang Kemenkes yang dikeluarkan 15 Januari 2021, swab antigen tes Panbio memiliki tingkat sensitifitas dan spesifisitasnya mencapai 100%," pungkasnya, dilansir pada Kamis, 21 Januari 2021.
Sementara itu, penjualan alat tes swab tersebut ditargetkan mencapai 5 hingga 10 juta unit. Angka tersebut setara dengan kenaikan 100% hingga 300% dari realisasi volume penjualan tahun 2020 yang hanya 2,4 juta unit. Bukan hanya itu, perusahaan juga optimis penjualan jarum suntik ADS dan mesin plasma darah mampu tumbuh di tahun ini.
Dalam waktu dekat, IRRA akan memulai penjualan produk barunya, yaitu Avimac, produk immunomodulator untuk peningkatan imun tubuh yang dapat mendukung percepatan penanganan Covid-19 di lndonesia. Produk ini sudah diproduksi di Australia dan sàat ini sudah dalam proses produksi karena sudah mendapat izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Seakan mendapat keuntungan bertubi-tubi, bukan hanya penjualan yang terdongkrak, harga saham IRRA pun melonjak drastis di tengah pandemi Covid-19, khususnya pada periode Januari 2021. Dilansir dari RTI, kenaikan harga saham IRRA tercatat sebesar 88,59% hanya dalam sebulan. Pada penutupan sesi pertama Kamis, 21 Januari 2021, saham IRRA menguat 4,81% ke level Rp2.830 per saham.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: