Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Melihat Bangkitnya Electricite de France, PLN Terkaya Kedua di Prancis

Kisah Perusahaan Raksasa: Melihat Bangkitnya Electricite de France, PLN Terkaya Kedua di Prancis Kredit Foto: Reuters

Tahap pertama proyek, dengan kapasitas hanya 68 megawatt (MW), mulai beroperasi pada tahun 1962; tahap 200MW kedua pada tahun 1965; dan yang ketiga pada tahun 1967, dengan kapasitas 500MW. Program penelitian dan pengembangan diluncurkan pada Heavy Water Reactors dan Pressurized Water Reactors (PWR).Sebelumnya pembangkit listrik tenaga air yang dipunya pemerintah cukup baik, tapi setelah melihat kondisi yang ada, EDF berpaling dari listrik tenaga air ke listrik tenaga panas berbahan bakar minyak. 

Pada tahun 1973, pembangkit listrik berbahan bakar minyak EDF menghasilkan tenaga 59,7 miliar kilowatt jam, menyediakan 43 persen dari total output EDF dibandingkan dengan hanya 3 persen 13 tahun sebelumnya. Selama periode yang sama, pembangkit listrik tenaga air telah turun menjadi hanya 32 persen dari output EDF dibandingkan dengan 71,5 persen pada tahun 1960.

Pada tahun 1973, stasiun nuklir menghasilkan 14 juta kilowatt jam listrik setahun, mewakili 8 persen dari output EDF.

EDF juga memulai kampanye bersama untuk mengekspor listriknya ke negara tetangga. Pada tahun 1986, setelah enam tahun pembangunan, sebuah kabel listrik bawah laut diselesaikan antara Prancis dan Inggris. Meskipun ini secara teoritis memungkinkan setiap negara untuk menggunakan jaringan listrik negara lain pada saat kekurangan, ini secara efektif menjadi kabel satu arah untuk ekspor listrik dari Prancis ke Inggris.

Pada tahun 1990, Prancis mengekspor 11,9 miliar kilowatt jam listrik setahun ke Inggris, dekat di belakang dua pelanggan terbesarnya yakni Italia, dengan 12,9 miliar kilowatt jam, dan Swiss, dengan 13,6 miliar kilowatt jam.

EDF juga mengekspor aliran listrik yang besar ke Jerman, Belanda, Belgia, dan Luksemburg dan pada tahun 1990 menandatangani perjanjian senilai 4 juta dolar untuk memasok jaringan listrik Spanyol dengan kapasitas 1.000MW yang dimulai pada pertengahan 1990-an.

EDF hampir bergabung dengan konsorsium yang dipimpin Jerman untuk memodernisasi jaringan listrik Jerman Timur pada 1991. Ini sekaligus memimpin tim internasional yang memberikan nasihat teknis dan manajemen kepada industri nuklir Bulgaria yang bermasalah.

Visi baru terbentuk untuk EDF di awal 1990-an. Dengan potensi pertumbuhan yang terbatas di depan domestik, perusahaan memperluas upaya internasionalnya. Pengeluaran di luar negeri meningkat dari FFr300 juta menjadi 3 miliar franc pada tahun 1994.

Pada tahun 1996 EDF bergabung dengan konsorsium perusahaan untuk membeli perusahaan listrik besar Brasil. Setahun kemudian ia membeli 55 persen pembangkit listrik Polandia.

Pada tahun 1996, para menteri energi Uni Eropa bertemu untuk membahas pembukaan pasarnya untuk memungkinkan konsumen memilih di antara pemasok listrik yang bersaing. Prancis enggan menyetujui proposal tersebut, karena takut akan dampaknya pada monopoli yang dikelola negara, khususnya hilangnya pekerjaan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: