Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonomi Masih di Jurang Minus, Sri Mulyani Tetap Optimis

Ekonomi Masih di Jurang Minus, Sri Mulyani Tetap Optimis Sri Mulyani, Menteri Keuangan | Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2020 ada di kisaran minus 1,7 hingga minus 2,2 persen. Meski minus, angka ini lebih rendah dibanding negara-negara G20.

Lalu kapan ekonomi akan tumbuh positif? Sri Mulyani yakin, proses pemulihan akan berlangsung di triwulan II-2021. Itu artinya, ekonomi nasional masih akan terdampak Corona di kuartal I tahun ini.

Sri Mulyani menjelaskan, ekonomi nasional masih belum terakselerasi dikarenakan peningkatan jumlah kasus positif, belum lagi pemerintah memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai 11-25 Januari dan diperpanjang sampai 8 Februari nanti.

Anggota Komisi XI DPR, Anis Byarwati mengatakan, pemulihan ekonomi sangat tergantung pada penanganan pandemi. Vaksin memang membantu pemulihan ekonomi, tapi bukan satu-satunya. “Selain penanganan pandemi, pemulihan ekonomi sangat tergantung pada efektivitas kebijakan ekonomi pemerintah,” kata Anis, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Artinya, kata dia, penting bagi pemerintah untuk menjaga daya tahan ekonomi dengan mendongkrak sisi permintaan (demand). Seperti menjaga daya beli masyarakat atau konsumsi tumah tangga dan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Mungkinkah ekonomi tumbuh positif kurtal kedua nanti? Ekonom senior The Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Didik J Rachbini mengatakan, pemerintah memang perlu optimis. Tapi optimis itu harus dibarengi kondisi realistis.

“Kalau optimis tapi tidak realistis, namanya halu,” kata Didik, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: