Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sentimen Vaksinasi Angkat Proyeksi Pertumbuhan Global 2021

Sentimen Vaksinasi Angkat Proyeksi Pertumbuhan Global 2021 Vaksinator menunjukkan kotak vaksin COVID-19 Sinovac saat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, Senin (18/1/2021). Kegiatan tersebut dilakukan untuk memberikan dukungan terhadap program vaksinasi COVID-19 yang pada tahap awal dikhususkan bagi nakes dimana selama masa pandemi berjuang menjadi garda terdepan. | Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dana Moneter Internasional (IMF) menilai kinerja pertumbuhan global pada tahun ini diprediksi bertumpu pada pemulihan perekonomian dan keberhasilan penanggulangan pandemi Covid-19. Implementasi program vaksinasi menjadi sentimen yang dinanti oleh para pelaku pasar.

“Jika anda bisa lebih berhasil dalam vaksinasi serta dukungan kebijakan tambahan yang diberikan maka hasil dapat meningkat. Tetapi di sisi lain jika terjadi perlambatan dalam peluncuran vaksin dan penarikan dukungan kebijakan yang terlalu dini bersamaan dengan virus yang bermutasi, maka hal itu pasti dapat menyebabkan hasil yang lebih buruk,” kata Kepala Ekonomi dan Direktur Departemen Riset IMF, Gita Gopinath pada Kamis, (28/1/2021).

Baca Juga: IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global jadi 5,5%

Dalam ramalan terbarunya, IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari 5,2% menjadi 5,5%. Untuk tahun depan, lembaga ini justru menurunkan proyeksi menjadi 4,2%.

Faktor utama yang menjadi bahan pertimbangan IMF untuk menaikkan estimasi global antara lain  munculnya efek positif dari dimulainya vaksinasi di banyak negara. Di sisi lain dukungan kebijakan fiskal tambahan yang telah diberikan di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Jepang turut memberikan dampak positif.

Sementara itu konsisten dengan pemulihan aktivitas global, volume perdagangan global diperkirakan tumbuh sekitar 8% pada tahun 2021 sebelum moderat menjadi 6% pada tahun 2022.

"Namun, perdagangan jasa diperkirakan pulih lebih lambat daripada volume barang dagangan, yang sejalan dengan lemahnya lintas batas pariwisata dan perjalanan bisnis sampai transmisi menurun di mana-mana," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: