Pimpin Rapat COVAX, Distribusi Vaksin Jadi Pembahasan Utama Menlu Retno
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memimpin pertemuan COVAX AMC Engagement Group secara virtual, Rabu (27/1/2021). Pertemuan itu membahas distribusi vaksin Covid-19 ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, melalui kerja sama multilateral yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Aliansi Vaksin (GAVI).
Selain Retno, pertemuan juga dipimpin bersama dengan Menteri Kesehatan Ethiopia Lia Tadesse dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada Karina Gould. Pertemuan dihadiri sekitar 400 peserta.
Baca Juga: COVAX Kembali Kedatangan 3 Produsen Vaksin dari China, Siapa Saja?
“Seluruh negara, baik maju atau berkembang, di Utara atau Selatan, kecil maupun besar, berkepentingan untuk memastikan akses yang setara bagi semua terhadap vaksin," kata Retno, saat memimpin pertemuan, seperti dikutip Antara, Kamis (28/1/2021).
Dalam pertemuan, dibahas berbagai perkembangan terkait tata kelola COVAX AMC. Juga mengenai proses pengadaan, pendanaan, alokasi, penyaluran, hingga kesiapan negara/ekonomi peserta AMC untuk vaksin COVID-19 yang disediakan melalui Fasilitas COVAX.
Pertemuan menghasilkan beberapa hal penting. Di antaranya indikasi alokasi vaksin bagi peserta COVAX AMC, strategi upaya penggalangan pendanaan dari para donor, jaminan akses vaksin bagi peserta COVAX AMC yang menghadapi tantangan internal, dan dorongan kepada COVAX untuk kejelasan kesiapan distribusi.
Dalam pertemuan, Retno menyampaikan tiga prioritasnya yaitu transparansi, kepastian, dan solidaritas. Terkait transparansi, COVAX AMC berkomitmen untuk menjalankan proses yang inklusif dan transparan dalam engagement group.
Terkait kepastian, Retno menegaskan, agar vaksin dapat siap dan didistribusikan secara tepat waktu, perlu ada kepastian mengenai jumlah yang tersedia, jenis vaksin yang akan diterima, jadwal pengiriman, regulasi, serta isu-isu penting lainnya.
Terkait solidaritas, ditekankan kembali bahwa untuk dapat mendukung vaksin multilateral, diperlukan solidaritas dan kerja sama internasional yang solid.
“Tanpa kepastian akses setara terhadap vaksin bagi semua negara, dunia tidak akan mampu sepenuhnya menanggulangi pandemi,” kata Retno.
Melalui peran sebagai ketua bersama, Retno memiliki kontribusi substansial mengawal pembahasan strategi, kebijakan, dan kinerja Fasilitas COVAX untuk memastikan tercapainya penyediaan pasokan dan distribusi vaksin Covid-19 secara cepat dan serentak bagi negara AMC secara gratis, aman, dan efektif.
COVAX AMC merupakan mekanisme pengadaan dan akses vaksin bagi 92 negara dan ekonomi berpenghasilan rendah dan menengah. Fasilitas COVAX memiliki target pengadaan vaksin bagi 3 persen hingga 20 persen dari populasi setiap negara AMC, serta akan mendukung kesiapan negara AMC untuk melakukan rencana vaksinasi nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: