Alibaba kehilangan nilai pasar setara 150 miliar dolar AS (sekitar Rp2,1 kuadriliun) karena ketidakpastian investor, menurut laporan Bloomberg, dikutip Jumat (29/1/2021).
Pekan lalu, ketika Jack Ma muncul lewat video berdurasi 1 menit jadi titik terang bagi investor yang mempertanyakan kondisi Ma. Sayangnya, tampaknya hal itu tak berlaku lama.
"Karena investor kembali bergulat dengan pertanyaan yang menghapus 150 miliar dolar AS dari nilai pasar (Alibaba)," begitulah bunyi laporanĀ Bloomberg.
Baca Juga: Lepas dari Huawei, Apakah Honor Bisa 'Rujuk' dengan Google?
Baca Juga: Pemerintah Negara Ini Boikot TikTok, 'Tak Ada Pilihan Selain PHK'
Pada November 2020, lenganĀ fintech Alibaba--Ant Group--menangguhkan IPO di Shanghai karena masalah regulasi; lalu menangguhkan pula debut saham di Hong Kong.
Dampaknya, saham Alibaba turun lebih dari 16% sejak rencana IPO terhenti, sebagaimana laporanĀ Tech in Asia Internasional.
Sebulan berikutnya, regulator China menyelidiki dugaan praktik monopoli Alibaba Group. Di sisi lain, pemerintah setempat meminta Ant Group kembali ke bisnis utamanya--layanan pembayaran.
Laporan itu menyebut, jika Alibaba menyalahgunakan kepemimpinannya di pasar, akan ada denda hingga 10% dari pendapatan--sekitar 7,8 miliar dolar AS (sekitar Rp109,5 triliun).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: