Jualan Rusia Laku Keras, 6,4 Juta Dosis Vaksin Sputnik V Diborong Malaysia
Malaysia membeli vaksin Sputnik V guna melawan pandemi Covid-19 di negaranya. Negeri Jiran itu membeli 6,4 juta dosis vaksin Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology di Russia.
Dikutip dari Antara, persetujuan pembelian vaksin Sputnik V itu ditandatangani Menteri Kesehatan Malaysia Dato’ Sri Dr Adham Baba, Direktur Pharmaniaga Lifescience Sdn. Bhd. (PLS) Datuk Zulkarnain Md Eusope, dan Direktur Duopharma (M) Sdn. Bhd. Leonard Ariff Abdul Shatar di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (26/1/2021) lalu.
Baca Juga: Sputnik-V Asal Rusia, Paling Lengkap di antara Vaksin Covid-19 Lain
Pemerintah Malaysia pun telah menjadwalkan bahwa, vaksinasi Covid-19 akan dimulai akhir Maret 2021 mendatang. Proses distribusi vaksin dari kedua perusahaan tersebut akan dimulai setelah keduanya mendapat izin dari Bagian Regulatori Farmasi Negara (NPRA) dan Otoritas Pengawasan Narkoba (Drug Control Authority).
Selain Malaysia, India melalui perusahaan farmasi Dr Reddy's Laboratories juga mendatangkan vaksin Sputnik V. Rencananya vaksin tersebut akan disalurkan Maret 2021 setelah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari otoritas setempat.
"Sekitar 70 persen uji coba telah selesai. Kami berharap dapat meluncurkan produk ini pada Maret," kata CEO API & Pharmaceutical Services, Dr Reddy's Laboratories Ltd, Deepak Sapra seperti dikutip dari TheNewsMinute.
Peluncuran vaksin Sputnik V di India ini merupakan tindak lanjut dari komunikasi yang telah terjalin pada September 2020 lalu. Pada saat itu, pihak Dr Reddy's Laboratories sudah menjalin kerja sama dengan Russian Direct Investment Fund (RDIF) untuk melakukan uji klinis dan hak distribusinya di India.
Selain dua negara tersebut, sejumlah negara-negara sudah menjalin komitmen dengan Pemerintah Rusia untuk membeli vaksin Sputnik V. CEO RDIF, Kirill Dimitriev mengungkapkan, vaksin Sputnik V akan didaftarkan di lebih dari 25 negara dalam dua minggu ke depan.
"Vaksin Sputnik V kami sekarang terdaftar di 14 negara dan akan terdaftar di lebih dari 25 negara dalam beberapa minggu ke depan," ujarnya.
Selain Rusia, Sputnik V telah terdaftar di UEA, Hongaria, Belarusia, Turkmenistan, Serbia, Venezuela, Argentina, Paraguay, Palestina, Bolivia, India, Malaysia dan Aljazair.
Pengembangan vaksin Sputnik V dilakukan oleh Gamaleya National Research Center for Epidemiology and Microbiology yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Rusia.
Sebelumnya, berdasarkan data World Health Organization (WHO), Vaksin Sputnik V sudah sampai dalam tahap persetujuan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: