Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Upaya Kudeta di Tubuh Demokrat, AHY: Nahkoda yang Tangguh Tak Lahir dari Laut yang Tenang

Upaya Kudeta di Tubuh Demokrat, AHY: Nahkoda yang Tangguh Tak Lahir dari Laut yang Tenang Presiden Joko Widodo (kanan) menerima kunjungan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019). ANTARA FOTO//WSJ. | Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merasa bersyukur. Sebab seluruh pimpinan dan kader menolak gerakan pengambilalihan kepemimpinan di Partai Demokrat.

“Saya telah menerima surat pernyataan kesetiaan dan kebulatan tekad, dari seluruh pimpinan di tingkat daerah dan cabang di seluruh Indonesia," kata AHY, Senin 1 Februari 2021.

AHY menuturkan surat tersebut merupakan bentuk kesetiaan para kader untuk tunduk dan patuh kepada Partai Demokrat dan kepemimpinan hasil Kongres V Partai Demokrat yang sah.

Dia memastikan bahwa gerakan ini dapat ditumpas oleh kesetiaan dan kebulatan tekad seluruh pemimpin. Baik di daerah, maupun di tingkat pusat, hingga cabang, termasuk para kader Partai Demokrat lainnya di berbagai wilayah.

AHY mengapresiasi pimpinan daerah dan cabang Partai Demokrat, termasuk para kader lain yang telah melaporkan adanya gerakan 'kudeta' tersebut.

"Kepada seluruh kader Demokrat, saya menginstruksikan untuk merapatkan barisan, dan tetap mempertahankan soliditas yang telah terbangun ini. Terus bersatu dan senantiasa memperjuangkan harapan rakyat Indonesia," katanya.

Ia mengingatkan seluruh kader Partai Demokrat untuk tidak gentar menghadapi tantangan tersebut. Sebaliknya, dengan adanya tantangan ini, justru membuat Partai Demokrat semakin kuat.

“Sejarah mengatakan, tidak ada partai yang kuat, tanpa cobaan yang berat. Kapal yang kokoh tidak akan hancur diterjang ombak dan nahkoda yang tangguh tidak lahir dari lautan yang tenang," kata AHY.

Sebelumnya, AHY menyebut ada lima orang pelaku gerakan 'kudeta' kepemimpinan di Partai Demokrat. Gerakan itu dinilai berlangsung secara sistematis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: