6 Jet Tempur China Bercokol Lagi di Langit Taiwan, Bikin Keadaan Makin Panas
Enam pesawat tempur China dan satu pesawat pengintai Amerika Serikat (AS) memasuki sudut barat daya zona identifikasi pertahanan udara Taiwan pada Minggu (31/1/2021), demikian diumumkan kementerian pertahanan pulau tersebut.
Ketegangan meningkat selama seminggu terakhir setelah Taiwan melaporkan beberapa jet tempur dan pembom China terbang ke zona pertahanan, di daerah yang dekat dengan Kepulauan Pratas, yang dikuasai Taiwan di bagian utara Laut China Selatan.
Baca Juga: Keras! China: Kemerdekaan Taiwan Berarti Perang!
Misi tersebut China bertepatan dengan kedatangan kelompok kapal induk AS di Laut China Selatan pekan lalu. Amerika Serikat mengkritik penerbangan China.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan total tujuh pesawat China terbang ke perairan yang sama di dekat Kepulauan Pratas pada Minggu, terdiri dari dua pesawat tempur J-10, empat pesawat tempur J-11 dan sebuah pesawat pengintai Y-8, demikian diwartakan Reuters.
Ditambahkan bahwa pesawat pengintai AS juga hadir di bagian barat daya yang sama dari zona pertahanan, tetapi tidak menyebutkan jenis pesawat atau memberikan rincian jalur penerbangannya.
Ini adalah pertama kalinya Taiwan menyebutkan keberadaan pesawat AS sejak mulai mendekati laporan harian aktivitas China di zona pertahanannya pada pertengahan September.
Taiwan jarang berbicara secara terbuka tentang aktivitas AS di dekat wilayahnya, biasanya ketika kapal perang AS berlayar melalui Selat Taiwan, meskipun sumber diplomatik dan keamanan mengatakan sering ada misi udara dan laut AS di dekat pulau itu.
Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan yang diklaim China, tetapi merupakan pendukung dan pemasok senjata internasional terpenting di pulau itu.
Setelah peningkatan aktivitas militer pekan lalu, China memperingatkan Taiwan bahwa "kemerdekaan berarti perang". Beijing juga mengatakan bahwa angkatan bersenjatanya bertindak sebagai tanggapan atas provokasi dan campur tangan asing terkait Taiwan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto