Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLTGU Jawa 2, Pembangkit PLN yang Efisien dan Ramah Lingkungan

PLTGU Jawa 2, Pembangkit PLN yang Efisien dan Ramah Lingkungan Kredit Foto: Pembangkitan Jawa Bali (PJB)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Guna memenuhi kebutuhan energi listrik nasional, PLN selalu berupaya meningkatkan penggunaan energi yang efisien dan ramah lingkungan. Hal ini kembali tercermin melalui salah satu anak usaha PLN, PT Indonesia Power dalam mengoperasikan dan mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa 2.

PLTGU ini berlokasi di area Indonesia Power Priok Power Generation and O&M Services Unit (POMU), Jakarta Utara dengan luas area sebesar ± 23,8 Hektare. PLTGU Jawa 2 memproduksi daya sebesar 800 Megawatt (MW) yang berasal dari Gas Turbine 2x300 MW dan Steam Turbine 1x200 MW.

Baca Juga: PLN Batam Siap Jadi Penyedia Energi Listrik Terbaik di Asia Tenggara

General Manager Indonesia Power Priok Power Generation and O&M Services Unit (POMU), Suparlan mengatakan, sebagai pembangkit berbahan bakar gas, PLTGU Jawa 2 merupakan pembangkit dengan tipe load follower ataupun peaker yang lebih berfungsi menjaga keandalan listrik karena dapat membangkitkan listrik dalam waktu yang cepat.

"Jika terjadi peningkatan kebutuhan secara tiba-tiba, ataupun ada gangguan pada satu pembangkit di sistem Jawa Bali, pembangkit ini yang akan segera memenuhi kebutuhan listrik pada sistem,” kata Suparlan dalam keterangan tertulis, Kamis (4/2/2021).

Suparlan mengatakan, PLTGU Jawa 2 juga didesain lebih efisien dan ramah lingkungan. Hal ini didukung dengan sistem pembakaran Dry Low Nitrogen Oksida (NOx) Type Combuster di PLTGU sehingga menghasilkan emisi gas buang pembangkit NOx ramah lingkungan.

"Daya yang dihasilkan oleh PLTGU Jawa 2 disalurkan melalui Gas Insulated Substation Tegangan Ekstra Tinggi (GISTET) 500 kV Priok, selanjutnya dari IBT 500 kV/150 kV akan disalurkan ke sistem jaringan 150 kV ke arah GIS 150 kV Priok Timur Baru dan GIS 150 kV Priok Barat," tutur Suparlan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: